41. love in silence (end)

15 2 0
                                    

"semua selesai!"

Alvaskar



































"Kak gama" ucap Vera dengan tangannya menjatuhkan pistol.

Inti the a-twins segera menghampiri gama, Vera tidak mendekati gama, ia hanya melihat manik lelah kakak kelasnya itu.

"BRENGSEK LOH DEXTER" tiba-tiba saja tubuh Vera terasa di ambil alih oleh seseorang.

Ia memukuli Dexter dengan membabi buta, ia tidak pandang bulu sekarang, jika ia rasa orang di hadapannya telah keterlaluan ia akan menghabisinya.

Anak-anak yang di ikat menatap Vera lepas kendali hanya bisa meneriaki namanya, Vera gadis itu terus saja menghajar Dexter Tampa kata ampun.

"S-saya jahat" gumam Dexter.

"LOH EMANG JAHAT BRENGSEK, LOH NGERENGUT KEBAHAGIAAN KITA SEMUA, ALDEBARAN, LOH AMBIL KELUARGANYA, YERA LOH CULIK ABANGNYA, ARZAN RENZO? LO BUNUH IBU MEREKA, GW LOH AMBIL BUNDA GW, ORANG GILA MANA YANG SENEKAT LOH, CUMAN LOH AJAH DEXTER RAYMOND!" ucap Vera yang tak tertahankan.

"Loh itu cuman salah paham Dexter!" Dexter mendengar ucap dari seseorang gadis di depanya segara natapnya.

"Yang bikin keluarga loh meninggal bukan keluarga Aldebaran tapi pesaing bisnis keluarga loh dari LA!"

"Yang udah ngerusak adik perempuan loh bukan abangnya yera, tapi bokap loh sendiri!"

"Dan yang bikin bunda loh cemburu bukan ibu kita, tapi jalang yang loh nikahin sekarang, dan anak yang loh tembak, dia anak yang enggak bersalah, dia anak biologis saga rakubayang vegassyah, loh goblok! Loh itu udah bikin hidup orang sengsara"

"Dan loh mau di bodohi jalang itu! Loh goblok banget"

"LOH UDAH NGERENGUT KEBAHAGIAAN ORANG YANG ENGGAK BERSALAH DEXTER!"

DOR

DOR

DOR

"VERA!"

★★★

Rumah sakit arzakama, Surabaya 22.35 wib, gadis mungil kebanggaan keluarga Pangestu tengah terbaring lemah di berangkar rumah sakit, ia pingsan akibat kaget karna arzan tiba-tiba memeluknya dan berakhir arzan terkena tembakan di punggung.

Hingga saat ini Vera Belum sadarkan diri, beribu-ribu kata bujukan untuk Vera namun hasilnya nihil gadis itu tertidur dengan nyenyak Tampa beban.

Sedangkan di ruangan lain arzan, laki-laki itu tengah berjuang antara mati dan hidup, banyak doa yang mereka panjatkan, terutama Raden laki-laki itu sudah sembab karna terlalu lama menangis.

"Den, udah lebih baik loh sholat minta sama Allah keselamatan buat arzan" tutur javas yang di angguki oleh Raden.

Remaja itu segera menuju musholla rumah sakit dan melaksanakan shalat malam, ia mengambil air wudhu dan memasuki musholla lalu sholat dengan khusyuk.

Love in silence [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang