BAB#21

1.6K 43 0
                                    

AUTHOR POV

"Sayang, jadi kamu sudah punya nama buat anak kita?" tanya Neva pada Jelza,

"Belum sayang, aku masih bingung. Sudah ada beberapa pilihan nama tapi aku belum menentukan mana yang pas"

"Zynez Elva, itu pilihan nama ku. Apa kamu setuju?"

"Arti namanya apa sayang?"

"Zynez di ambil dari Jezynda Yunezza, sedangkan Elva di ambil dari Elvira Neva sayang. Dan Elva sendiri memiliki beberapa arti dalam berbagai bahasa. Namun aku mengutipnya dari bahasa Spanyol yang artinya peri. Jadi bisa di katakan Zynez itu adalah peri untuk kita"

"Apa aku akan menolak itu? Itu sangat sempurna sayang" ucap Jelza dan kemudian menarik Neva untuk di ciumnya.

Kini kandungan Jelza sudah semakin membesar. Dan hanya menghitung waktu untuk Jelza akan melahirkan. Selama beberapa bulan belakang ini, Neva bahkan dengan setia merawat kekasihnya. Dia benar-benar menjadi kekasih yang begitu baik. Kemana pun Jelza melangkah, Neva akan terus menemani.

Neva memutuskan untuk kembali pindah ke Jakarta karena ingin terus menjaga Jelza bahkan merawat Jelza. Sedangkan orang tua nya tetap menetap di Surabaya.

Setelah malam dimana Jelza memberikan cincin pada Neva, yang bisa dikatakan Jelza mengikat hubungan mereka. Jelza dan Neva lalu kembali ke rumah merayakan hari bahagia itu. Semua orang yang berada di sana begitu tampak bahagia, tapi tanpa mereka ketahui ada seseorang yang begitu terluka tapi dia memilih menyimpan perasaannya demi kebahagiaan orang yang dia cintai.

"Sayang, kuliah kamu terganggu ya karena harus jaga aku terus"

"Gak sayang, jangan berpikir kesana ya. Kamu harus tau aku akan selalu menjaga kamu dan anak kita"

"Aku mencintai mu Nev, selamanya"

"Aku juga sayang, mencintai kamu selamanya"

Di siang ini, Neva sebenarnya memiliki jadwal kuliah tapi dirinya memilih untuk menjaga Jelza mengingat Jelza hanya menunggu waktu untuk lahiran. Neva tidak ingin meninggalkan Jelza sendiri, dia bisa saja memanggil sahabat-sahabatnya yang lain, tapi itu tidak mungkin karena mereka juga punya pekerjaan masing-masing.

Saat mereka asik bercerita, tiba-tiba Jelza mencengkram tangan Neva yang duduk di sampingnya,"Sayang, aduh. Ini sangat sakit".

"Sayang, ayo kita ke rumah sakit" ucap Neva, dia bergegas mengambil barang-barang Jelza yang telah dia persiapkan untuk berjaga-jaga kalau misalnya Jelza harus ke rumah sakit. Neva dengan pelan kemudian memapah tubuh kekasihnya dengan berhati-hati menuju mobil.

Jika kalian bertanya apakah Neva bisa membawa mobil? Tentu saja dia telah diajarkan oleh Jessica, karena lagi dan lagi, Neva ingin dia yang melayani Jelza sepenuhnya, dia tidak ingin merepotkan orang lain.

Kini mobil melaju dengan begitu cepat, tapi tentu dengan berhati-hati. Neva sedikit panik karena matanya tertuju pad air yang tiba-tiba turun mengalir melalui kaki Jelza. Neva begitu gemetar, tapi dia berusaha agar tetap tenang. Tangan Jelza pun hanya mencengkram lengan Neva dengan sangat keras. "Sayang, maafkan aku. Ini sangat sakit"

"Tidak apa-apa sayang" ucap Neva

Tiba di rumah sakit, Neva segera mengantarkan Jelza ke ruang UGD untuk mendapatkan perawatan pertama dari para perawat di sana. Setelah dia memastikan Jelza telah di tangani, Neva bergegas ke meja administrasi untuk mengurus semuanya. Neva juga menghubungi keluarga Jelza bahkan sahabat-sahabat mereka.

***

NEVA POV

Setelah enam jam berlalu, kini kekasihku telah memasuki pembukaan ke-sepuluh. Aku dan semua yang berada di luar ruangan ini begitu takut. Tidak ada henti-hentinya aku berdoa, meminta keselamatan untuk dua wanita yang ku cintai. Aku terus berdoa, begitu juga dengan orang tua Jelza yang kini duduk berdampingan dan tetap berdoa.

Soal Rasa 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang