JESSICA POV
"Sayang, masakan kamu tadi enak banget"
"Masakan kita sayangku" ucap Audy dan tersenyum ke arahku.
Melihat senyuman Audy membuat hatiku begitu menghangat. Aku berjanji pada diriku bahwa aku akan melindung wanita ini dari siapapun. Termasuk dari pria sialan itu. Apa-apaan dia melakukan hal seperti itu kepada sepupunya sendiri. Apa tidak ada wanita lain? Sungguh aku akan membunuh mu Richo, jika sampai menyentuh wanita ku.
"Sayang, dulu waktu kita ketemu. Kamu belum menjelaskan, apa penyebab kamu mabuk berat loh. Kebanyakan cerita itu kayaknya dari aku" ucapku dan meletakan kepalaku pada pundak Audy.
"Kamu lupa kayaknya, aku sudah cerita sayang" ucap Audy
"Kalau begitu ceritakan lagi sayang, aku mau mendengarnya"
"Jadi malam itu tuh, aku gak ada masalah sayang. Cuma kayak di ajak sama teman-teman kan. Awalnya aku pikir cuma temani mereka saja, eh gak lama aku diberikan minuman keras sampai-sampai aku mulai mabuk berat"
"Lalu kamu pulang sama siapa?"
"Ya di antar teman-teman sayang. Kalau gak antar, aku sudah ngamuk besar sih"
"Mau dong, aku mau lihat kamu marah sayang. Aku gak pernah lihat kamu marah" ucapku
"Bukannya pernah? Waktu aku ninggalin kamu di basement apart?"
"Oh itu sayang marah? Tapi gak kayak orang marah sayang"
Audy lantas tertawa, "Kamu mau aku ngamuk gitu? Aku gila sih ya berjuang dapatkan Jelza, tapi aku gak segila itu juga sayang buat ngamuk gak jelas"
"Jelza apa aku?"
"Kamu sayang, kan waktu itu aku taunya Jelza itu kamu"
Aku segera menegakan tubuhku dan menatapnya, "sayang aku mau jujur"
"Apalagi Jess, jangan buat aku sakit hati ya"
"Hmmm, aku cinta kamu" ucapku dan tersenyum ke arahnya
Tangan Audy bergerak dan mencubit perutku. Namun karena aku yang segera berdiri serta berlari menjauh dari Audy, membuat Audy juga ikut berdiri dan mengejar ku. Kami terus bermain kejar-kejaran di dalam kamar, sampai tiba-tiba hp ku berbunyi.
"Sayang, sebentar"
"Oke baiklah sayang"
Aku melangkah dan mengambil hp yang mu letakan.
"Hallo pa?"
"Hallo dokter cantik papa, nanti malam pulang yah"
"Papa sama mama udah di Jakarta?"
"Sudah dong. Kamu nginap terus di rumah pacar kamu yang cantik itu sih, jadi gak tau kan kalau papa sudah pulang"
Jantungku berdetak cepat, namun sudah ku pastikan papa tau dari kak Jelza. Tapi tidak masalah, itu berarti papa sudah memberikan lampu hijau untuk aku dan Audy. Melihat wajah Audy, terlintas dalam benak ku untuk menjahili nya. Dengan segera aku memasang wajah sedih, "Iya pa. Maafkan aku. Nanti malam aku pulang" ucapku dengan wajah yang begitu sedih. Dan dengan segera aku mengakhiri panggilannya.
"Jess, ada apa?"
"Gak tau sayang, papa marah-marah minta aku pulang"
"Sayang, maafkan aku. Karena aku, kamu harus dimarahi papa. Hmm gimana kalau nanti malam aku antar kamu pulang, biar aku bisa minta maaf sama papa dan mama"
"Kamu yakin berani ketemu papa dan mama?"
"Berani dong sayang, tapi aku gak mengenalkan diri sebagai pacar kamu. Aku takut"
KAMU SEDANG MEMBACA
Soal Rasa 2
Teen FictionAku kira ini telah berakhir dengan bahagia. Tapi ternyata aku salah, aku harus mendapatkan sakit lagi setelah ini. _ Jelza menarik nafas dan menghembuskannya. "Aku tau kamu bersama seseorang akhir-akhir ini, dan ku rasa mungkin kamu mencintainya. C...