JELZA POV
Kembali mengantarkan Neva, aku tidak langsung kembali menuju kantor. Mobil ku kini ku arahkan menuju salah satu mall yang tidak berada jauh dengan kantorku. Karena aku sedikit bingung dengan apa yang akan ku beli untuk Neva dan Zynez, ku putuskan untuk menghubungi Jessica agar menemani ku.
Tiba di parkiran, aku segera turun dan masuk menemui adik ku, yang ternyata sudah lebih dulu sampai di sini. Sambil mencari keberadaan adik ku, tiba-tiba pundak ku di tepuk dari belakang, "Kak, lama banget" ucap Jessica
"Macet sedikit"
"Perasaan tadi aku gak terjebak macet kak"
"Itu kamu, beda sama kakak"
"Hahahaha, bisa saja alasannya kak. Jadi kakak mau beli apa?"
"Kakak kalau tau, gak bakal ajak kamu Jess" ucapku,
Kini Jessica menarik tanganku menjauh dari tempat aku berdiri tadi. Matanya terus mencari sesuatu, begitu juga dengan aku yang masih mencari barang apa yang akan ku belikan nantinya.
Sekitar satu jam kami berputar, sampai kaki ku sudah mulai keram. Aku memutuskan untuk duduk sebentar. Ku rasa, percuma saja membawa Jessica. Tetap saja dia tidak tau, apa yang akan ku berikan pada anak ku dan kekasih ku.
"Aha, kak aku punya ide"
"Ide kamu dari tadi gak benar semua" ucapku, dan memutar mata malas.
"Kakak pasti gak akan mikir dua kali kalau ini, ayo ikuti aku"
Belum mulutku berucap, dengan lancangnya dia menarik ku. Tapi karena aku yang tidak ingin berdebat, terpaksa aku terus mengikutinya.
"Di sini?"
"Yes. Aku yang akan pilihkan. Kakak duduk di sini" ucap Jessica dan menarik satu kursi untuk ku duduk. Dengan segera dia meninggalkan ku dan mencari-cari apa yang cocok untuk Neva dan Zynez. Tapi belum lama dia berjalan menjauh dari tempatku duduk, dia kembali membawa satu kotak perhiasan, "Kak, mau yang ini gak?" tanya Jessica sambil memperlihatkan kalung dengan inisial huruf N yang menjadi aksesoris pelengkap kalung tersebut.
"Boleh, tapi kakak mau buat Zynez juga"
Tanpa menjawab ku, Jessica segera memanggil karyawan di sana. "Mas, ini ada gak buat anak-anak?"
"Ada kok mbak"
"Boleh saya lihat? Tapi saya mau inisialnya Z ya mas" Ucapku,
Dia lalu menunjukan versi kecil dari kalung yang di pegang Jessica. Dan untungnya huruf Z nya juga masih ada. Tanpa berpikir lagi, aku segera membayarnya, dan setelah itu aku dan Jes kemudian berjalan keluar meninggalkan toko tersebut.
Teringat tentang aku yang belum menepati janji ku beberapa tahun lalu pada Jessica, aku lalu bergantian menariknya, "Karena waktu itu, kakak gak jadi belikan kamu hp. Kamu boleh pilih sekarang, kakak yang bayar"
"Haaaaa? Yang benar kak? Aku mau macbook aja deh kak, macbook punyaku sudah mulai eror. Lagian handphone ini juga baru di ganti kak"
"Apapun untuk kamu. Yang penting, tahun ini kamu harus selesai kuliah ya Jes"
"Semakin sayang sama kakak" ucapnya dan memeluk ku,
"Udah sana, kakak duduk di sini. Kalau sudah nemu, kasih tau kakak"
"Siap bos" ucapnya dan melompat masuk ke dalam toko.
Jessica lantas bergegas masuk dan meninggalkan ku. Karena rasa bosan, aku lalu menelpon buah hatiku sebentar melalui nomor hp mama.
"Ma, Zynez mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Soal Rasa 2
Teen FictionAku kira ini telah berakhir dengan bahagia. Tapi ternyata aku salah, aku harus mendapatkan sakit lagi setelah ini. _ Jelza menarik nafas dan menghembuskannya. "Aku tau kamu bersama seseorang akhir-akhir ini, dan ku rasa mungkin kamu mencintainya. C...