BAB#20

337 25 0
                                    

AUDYLAN POV

Selesai makan, aku dan Jessica kembali ke apartment untuk beristirahat. Namun, karena rasa rinduku pada Jessica yang tidak pernah habisnya, membuatku terus mengganggunya ketika dia ingin tidur. Bukannya kesal karena aku mengganggu dia, Jessica malah ikut mengganggu ku. Alhasil, kami saling menjahili satu sama lain.

"Sayang, nanti malam kita jalan ya" ucap Jessica tiba-tiba,

"Kemana?"

"Hm, kemana saja. Ikut aku aja oke"

"Oke sayangku" ucapku

Aku lalu berpindah meletakan kepalaku pada lengan Jessica sambil memeluknya. Wajahku yang berada tepat di depan tubuhnya, membuatku terus menghirup aroma parfum yang begitu wangi.

"Sayang, ada yang mau aku jujur sama kamu"

"Jujur? Jujur apa sayangku?"

Jessica mengusap-usap lembut kepalaku dan mencium keningku sekilas, "Apapun yang kamu dengar nanti, aku sudah siap sayang kalau kamu harus memarahiku" ucap Jessica.

"Jelaskan sayangku" ucapku

Perlahan, Jessica mulai menjelaskan apa yang dia maksud. Saat mendengar penjelasan itu, hatiku begitu sakit, itu menandakan bahwa memang aku sangat cemburu. Tapi aku sadar, dia adalah seorang dokter. Dan kejadian itu terjadi di depan kliniknya, mau tidak mau dia harus bertanggung jawab. Jangan sampai orang-orang yang melihat kejadian itu malah menyalahkan Jessica. Meskipun, itu terjadi karena Kevin juga yang salah.

"Sayang, maafkan aku"

"Jess, aku cemburu sayang. Tapi aku gak mau egois. Yang aku mau, semua yang terjadi nanti selalu seperti ini. Selalu jujur padaku sayang"

"Terima kasih sayang. Mulai saat ini aku janji, aku akan selalu jujur sayangku" ucap Jessica dan memeluk ku lebih erat lagi.

Setelah ayahku mengecewakan ku segitu hebatnya. Kini, aku hanya memiliki Jessica untuk menjalani kehidupanku. Dia merupakan arah dalam hidupku. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana hidupku jika tanpa Jessica nanti.

"Sayang, ada yang mau aku jujur juga" ucapku

"Katakan sayang. Aku siap mendengarnya"

"Hm, aku sudah mengundurkan diri dari perusahan. Dan mulai sekarang, aku akan menetap di sini"

Mendengar itu, Jessica melepaskan pelukan kami dan menatapku dengan begitu serius, "Sayang, kamu tidak akan kembali lagi?"

"Jess, kita tidak bisa terus menerus menjalani hubungan jarak jauh tanpa tau, siapa yang harus mengalah sayang. Aku memilih kembali, karena ayahku dan kamu. Tapi sekarang, aku merubah itu. Karena aku cuma punya kamu Jess. Makanya aku minta, tolong jangan tinggalkan aku"

Tidak menjawab ucapanku, Jessica mencium bibirku sekilas, "Kamu telah berkorban sejauh ini sayang, dan sekalipun kamu tidak melakukan ini. Aku tetap akan berada di samping kamu selamanya" ucap Jessica

Mataku berkaca-kaca, aku mengusap lembut pipinya, "Kita jalani ini bersama-sama sayang"

Dia lalu mengangguk setuju dan kemudian kembali memeluk ku.

"Sayang, tapi aku lapar" ucap Jessica,

"Kamu lapar? Bukannya kita baru habis makan sayang?"

"Gak tau, lapar pokoknya"

"Aku buatkan indomie mau?"

"Mau sayang, yeay. Hore" ucapnya

Aku kemudian menciumnya dan bergegas ke dapur.

Soal Rasa 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang