AUDYLAN POV
Bangun di pagi ini, aku melihat wajah kekasihku yang masih tertidur terlelap. Baru dua hari kami tidur bersama, tapi kami harus kembali di pisahkan karena tuntutan pekerjaan ku. Rasanya, aku mau berada di dekatnya selalu. Menghabiskan seluruh hari yang ku jalani bersama Jessica.
Tanganku lantas ku ulurkan dan memindahkan rambut yang menutupi wajahnya, "Sayang, lima menit lagi ya" ucap Jessica
"Baiklah sayang" ucapku dan segera bangun dari tidurku.
Aku mencium wajahnya sekilas dan berjalan masuk ke arah kamar mandi. Ku lepaskan seluruh baju yang ku kenakan dan berdiri di bawah guyuran air ini.
Hari ini, aku dan Jessica akan menghabiskan waktu bersama sebelum nanti besok aku akan berangkat. Dan untungnya, di hari ini juga Jessica tidak memiliki jadwal praktek sehingga mulai dari pagi ini kami mulai menghabiskan waktu bersama hingga malam nanti.
Selesai aku mandi, aku melangkah keluar dari kamar mandi dan mendapati Jessica yang sedang merapihkan tempat tidur.
"Hm wangi sekali wanita cantik ku" ucap Jessica
"Iya dong, kan aku sudah mandi" ucapku sombong
Karena rambutku yang masih basah, membuatku memutuskan untuk mengeringkannya terlebih dulu. Aku segera duduk di kursi, depan cermin dan menyalakan hairdryer. Mataku lantas melirik sebentar Jessica yang telah selesai merapihkan tempat tidur, dan kini berjalan mendekat ke arahku.
"Mandi, sayang mandi" ucapku sebelum Jessica benar-benar menempel pada tubuhku
"Hahahaha. Baik sayangku"
Jessica lalu melewati tubuhku dan masuk ke kamar mandi.
Sekitar tiga puluh menit ku keringkan rambutku, sampai Jessica yang kini keluar dari kamar mandi dengan rambut yang juga basah. Aku menelan saliva ku berulang kali, saat melihat tetesan air dari rambutnya yang mengalir pada leher hingga masuk pada baju piyama yang dia kenakan.
"Sayang kenapa?"
Aku spontan berdiri dari duduk ku, "Ini sayang, kamu mau keringkan rambut kan?" Ucapku serta menyerahkan hairdryer di tanganku.
"Oke baik, muka kamu merah banget sayang. Kamu sakit?"
"Ha? Enggak kok. Aku sehat sayang"
Hendak melangkah pergi, namun tangan Jessica menarik ku dengan begitu kuat. Hingga tubuhku berputar dan menabrak tubuh Jessica. Ku rasakan aku sepertinya mulai mabuk saat menghirup sabun yang di pakai Jessica. Itu sabun yang sama dengan yang ku pakai, tapi entah mengapa wangi itu terasa berbeda di tubuh wanita ku ini.
"Bantu keringkan rambutku sayang"
Ku lepaskan tanganku dari genggaman Jessica, dan menarik tubuhku dari tubuh Jessica yang sedari tadi menempel sempurna.
"Oke sayang, duduk di sini"
Aku segera mengeringkan rambut Jessica, namun jantungku berdetak tidak karuan saat sesekali melirik wajah Jessica melalui kaca. Ada rasa malu yang tidak bisa ku katakan, karena mengingat pikiran kotor ku yang baru saja lewat saat melihat Jessica yang keluar dari kamar mandi. Aku kembali memejamkan mataku dan menggelengkan kepala untuk mengusir pikiran itu.
Saat mataku terpejam, ku rasakan Jessica memegang salah satu tanganku dan menarik ku perlahan hingga aku terduduk di pangkuannya. Ku buka mataku, dan melihat wajah Jessica yang kini berada di hadapan wajahku.
"Apa sayang?" tanyaku
"Gak apa-apa sayang. Pengen dekat aja sama kamu"
Perlahan tangannya bergerak melalui leherku, hingga dia menahan tengkuk ku dan mulai mengikis jarak di antara kami. Lagi, saat ciuman ini ku rasakan, jantungku memompa begitu cepat. Aku merasakan sesuatu yang bergejolak di dalam tubuhku meningkat drastis. Namun aku sendiri berusaha menahan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soal Rasa 2
Teen FictionAku kira ini telah berakhir dengan bahagia. Tapi ternyata aku salah, aku harus mendapatkan sakit lagi setelah ini. _ Jelza menarik nafas dan menghembuskannya. "Aku tau kamu bersama seseorang akhir-akhir ini, dan ku rasa mungkin kamu mencintainya. C...