BAB#45

315 20 0
                                    

JELZA POV

Menempuh penerbangan selama 18 jam, dari Jakarta ke Paris. Membuat tubuhku seperti kehilangan tenaga. Tapi aku tidak bisa tidur karena harus bermain bersama Zynez. Sedangkan Neva sudah ku perintahkan untuk lebih dulu tidur agar nanti kita bisa gantian menjaga Zynez. Terlebih lagi, aku tidak tega membiarkannya tetap menjaga Zynez, karena aku meihat kekasihku sepertinya sangat kelelahan.

"Adek kenapa gak tidur, ini udah malam loh" tanyaku pada Zynez

Zynez lalu mengalihkan pandangan ke arahku, dan menggelengkan kepalanya, "Da mama, inyes da atu" (Enggak mama, Zynez gak ngantuk"

"Okelah sayang"

Bagaimana dia mau mengantuk, selama penerbangan ke sini saja dia hanya tidur. Seandainya aku masih sekecil Zynez, mungkin aku bahagia karena hanya akan tidur dan bermain. Melihat Zynez yang terus aktif bermain, ku pikir memang anak ku ini tidak akan tidur sampai besok pagi. Aku lalu memutuskan menggendongnya keluar dari kamar.

"Zynez lihat, sudah sepi kan. Ayo tidur sayang"

"Da, inyes da au mama" (Gak, Zynez gak mau mama)

Aku mencium wajah mungil putriku berulang kali sampai dia mulai tertawa. Aku memang lelah, tapi sebagai orang tua yang baik, aku harus tetap menjaga kebahagiaan anak ku. Aku dan Zynez lalu melangkah ke arah lift untuk turun ke lobby. Awalnya, aku berencana meninggalkan hotel ini berjalan-jalan bersama Zynez, namun karena sudah semakin malam ku urungkan niat ku.

Kami berada di lobby, cukup lama. Zynez yang mulai berlari kesana kemari, membuatku hanya terus mengikutinya kemana saja. Tapi karena takut mengganggu pengunjung hotel yang lain. Aku lalu menggendong Zynez dan kembali ke lift.

"Zynez kita ke kamar ya sayang"

"Te mama" (Oke mama)

"Inyes au in mama" (Zynez mau main mama) ucap Zynez saat kami sudah berada kembali di dalam kamar.

"Iya sayang, tapi Zynez jangan berisik ya. Nanti mamo bangun. Kasihan mamo capek sayang"

"Te mama" (Oke mama)

Aku turunkan Zynez kembali dan membiarkan dia bermain sepuasnya. Ku rebahkan kepalaku di sofa, sambil terus melihat anak ku yang masih tetap aktif bermain. Saat ku pejamkan mata sebentar, ku rasakan tanganku di usap lembut. Ku pikir itu Neva, tapi pikiranku ternyata salah, karena itu adalah putri kecilku.

"Inyes atu mama" (Zynez ngantuk mama)

"Mama gak tidur sayang, Zynez boleh main kok. Gak apa-apa mama minta maaf ya"

Kenapa aku mengatakan begitu, karena anak ku, membuka mulutnya seakan menguap padahal aku tau dia pura-pura mengantuk. Dia bahkan masih terlihat segar tanpa mengantuk sedikitpun.

"Ap mama" (Maaf mama)

"Tidak sayang, ayo sayang main lagi"

Dia begitu bersemangat kembali dan bermain. Sedangkan aku tidak lagi memejamkan mataku. Aku memperhatikan dia bermain meskipun mataku sudah teramat berat. Sesaat kemudian dia terduduk di lantai lalu aku melangkah mendekatinya.

"Zynez kenapa?"

"Atu mama. Pe au" (Ngantuk mama, capek tau"

"Hahahaha. Ya sudah mama tidurkan Zynez ya"

Zynez kemudian menganggukkan kepalanya. Dalam pelukan ku, aku menidurkan Zynez. Tidak berlangsung lama, aku melirik sebentar Zynez, yang ternyata sudah terlelap di atas pundak ku. Aku lalu melangkah dengan pelan dan menidurkan Zynez di samping Neva. Begitu juga denganku yang segera naik ke tempat tidur.

Soal Rasa 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang