JESSICA POV
Aku tidak ingin dia kembali lagi dalam hidupku. Cintaku ini telah ku berikan sepenuhnya pada Audy. Setelah kemarin pertemuan kami di klinik, bahkan dengan dia yang memohon dan meminta aku kembali padanya. Semakin membuatku memperkuat cinta ini pada Audy.
Setelah pertemuan itu, dia masih tidak menerima keputusanku. Aku dan Kevin bahkan saling tarik menarik, hingga tubuhnya tersenggol oleh motor yang lewat di depan klinik ku. Alhasil, aku yang harus bertanggung jawab untuk itu. Aku membawa Kevin ke rumah sakit, meskipun dalam pikiranku dia tidak mengapa-mengapa.
Dan sejak itu, selesai di periksa di rumah sakit, aku mengantarkan Kevin ke rumah dan aku juga yang merawatnya di rumah miliknya ini, sebagai bentuk tanggung jawabku. Aku tidak mengabari kekasihku, bahkan aku tidak tau apa yang dia lakukan sekarang. Aku melihat semua panggilan dan pesan, tapi aku tidak membuka pesan-pesannya untuk ku baca. Aku takut, takut Audy menjadi salah paham untuk ini. Aku takut, dia meninggalkan ku.
Aku lalu beranjak pergi dari rumah Kevin saat sudah selesai melakukan tanggung jawabku. Namun aku tiba-tiba mendapatkan satu pesan dari Pras yang membuatku menjadi kaget. Kagetku bahkan membuat aku menyalahkan diriku atas semua ini.
Ku putar arah mobilku dan menuju tempat yang dikirimkan Pras. Saat tiba di sana, aku bergegas masuk melangkah mencari wanitaku. Mataku lalu menatap ke arah meja bartender, tanpa menunggu lama aku mendekat ke arahnya.
"Sama siapa ke sini?" ucapku
Mendengar suaraku, dia lalu mengangkat kepalanya dan melihat ke arahku. Aku tidak tau, apa yang terjadi padanya saat ini. Bahkan dia tidak mengabariku tentang kepulangannya. Dia menatap ke arahku, tapi ku rasa dia terlalu mabuk untuk mengenaliku. Dia lalu kembali meletakan kepalanya pada meja di depannya. Ku arahkan tanganku dan mengusap kepalanya, ku harap, wanita ku bisa merasakan bahwa kini aku yang berada di sini.
"Kamu siapa?" tanyanya
Tidak menjawab ucapannya, aku lalu memapah tubuhnya keluar dari tempat ini. Namun, merasa kesusahan karena dia yang mabuk berat, aku lantas mengangkat tubuhnya untuk ku gendong.
Aku melangkah ke arah mobilku,
"Ini kunci kamarku" ucapnya
Aku menatapnya dalam gendonganku ini, kini aku tau apa penyebab dia menjadi seperti ini. Aku lalu menurunkannya dan membantu dia masuk ke dalam mobilku. Tujuanku saat ini, adalah membawanya kembali ke kamar hotel. Dia membutuhkan istirahat.
Aku bergegas masuk ke mobilku. Namun sedetik kemudian, Audy menarik ku dengan kasar dan menciumku. Ciuman ini, semakin membuatku terbuai, saat tanganku mulai bergerak hendak memegang titik sensitifnya, Audy segera mendorongku dengan keras, "Tidak, aku punya Jessica. Siapa kamu?" ucapnya
Ucapannya membuat air mataku tiba-tiba menetes. Aku menyalahkan diriku. Di saat dia mengalami penderitaan ini, aku malah merawat mantan kekasihku, tanpa memikirkan kekasihku yang jauh membutuhkan ku. Aku lalu menariknya masuk ke dalam pelukan ku. Tapi dia memukul-mukul tubuhku, dan berusaha melepaskan pelukan ini. Pukulannya semakin keras, sampai ku rasakan pukulan itu melemah. Bersamaan dengan itu, aku mendengar suara isakan tangis dari wanitaku.
"Ayahku mengkhianati ibu ku dan aku. Kini pacar ku juga menghilang entah kemana. Aku sekarang hilang arah" ucapnya
"Sayang, aku di sini. Maafkan aku" ucapku
Dia tidak lagi menjawab ucapanku. Aku membantunya menegakan tubuhnya dan membantu memakai seatbelt. Hotel yang dia tempati tidak terlalu jauh dari tempat ini, sehingga kami tidak memerlukan waktu berjam-jam untuk berada di jalanan.
Tiba di hotel, aku kembali menggendongnya dan masuk ke kamar hotel miliknya.
Ku baringkan kekasihku di atas tempat tidur, dan membuka sepatu yang dia kenakan. Melihat seisi kamarnya yang hanya di isi oleh satu koper saja, membuat keyakinan ku semakin bertambah tentang dia yang telah pergi dari rumah karena mendapati Gracia dan ayahnya yang kini tinggal berdua di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soal Rasa 2
Ficção AdolescenteAku kira ini telah berakhir dengan bahagia. Tapi ternyata aku salah, aku harus mendapatkan sakit lagi setelah ini. _ Jelza menarik nafas dan menghembuskannya. "Aku tau kamu bersama seseorang akhir-akhir ini, dan ku rasa mungkin kamu mencintainya. C...