BAB#34

406 28 1
                                    

JELZA POV

Tidak sampai di situ saja kejutan yang ku berikan pada Neva. Saat masuk ke mobil untuk kembali pulang ke rumah, aku lalu mengambil hadiah yang juga telah ku persiapkan untuknya jauh-jauh hari. Saat tadi aku berlama di toilet, sejujurnya aku kembali ke mobil dan menyiapkannya. Selama ini aku menyembunyikan kotak ini, pada bagasi belakang mobilku.

"Sayang, cukup. Kamu tau gak? Semua yang kamu lakukan saja ini tuh buat aku bahagia. Aku gak butuh ini, aku butuh kamu dan Zynez selamanya berada disampingku"

"Aku tau sayang. Ini yang terakhir" ucapku dan menyerahkannya pada Neva

Neva lalu membuka kotak itu perlahan, dan kembali aku melihatnya menangis. "Sayang, jangan buang air mata kamu lagi. Please"

"Aku bahagia Jel. Sangat bahagia. Jika ada satu kata yang berada di atas kata bahagia. Mungkin aku akan mengucapkannya. Terimakasih sayangku"

Tanganku bergerak dan menghapus air mata Neva, "Aku akan selalu berikan kebahagiaan pada kamu Nev. Aku mencintai kamu"

"Apalagi aku Jelza, aku sangat mencintai kamu" ucap Neva

Aku lantas memeluk Neva sebentar dan kembali melepaskan pelukan ku.

"Sekarang kita pulang ya sayang"

"Iya sayangku"

Aku segera keluar dari parkiran mall tersebut untuk kembali ke rumah. Aku sangat bahagia, karena semua kejutan yang ku berikan pada Neva ternyata berhasil tanpa ada satupun yang gagal. Dan ini semua tentu saja karena Jasmine dan Jessica.  Mungkin aku akan memberikan penghargaan untuk mereka juga nantinya.

Tiba di rumah, aku dan Neva bergegas masuk ke dalam rumah.

"Mbak, itu kadonya sudah aku taruh di kamar ya. Sama punya yang lainnya" ucap Jessica

"Makasih Jess"

Neva lalu melangkah masuk ke dalam kamar. Memang saat kembali tadi, Jessica lebih dulu pulang bersama Kevin. Makanya, aku menitipkan kado-kado Neva untuk dibawa pulang oleh Jessica dan Kevin. Ya sekali-kali mengerjai adik sendiri, tidak ada yang salah bukan?

"Kak, ada yang mau aku bicarakan"

"Tentang apa?"

"Tadi ada yang cari kakak. Cantik, tapi ngeselin banget"

"Siapa Jess?"

"Gak tau. Dia maksa masuk, padahal sudah ku bilang kakak lagi gak di rumah"

"Kunci pintu rumah dan kalau dia kembali tidak usah dibuka pintunya" ucapku.

Aku tau siapa orang gila itu. Tapi aku tidak ingin merusak hari bahagia kekasihku. Dengan segera aku menyusul Neva masuk ke kamar kami. Sampai di kamar aku melihat Neva yang duduk di sofa sambil meletakan hp pada telinganya, "Siapa sayang?" tanyaku pelan,

"Ayah sama ibu sayang"

Aku lalu mengangguk dan duduk di samping Neva. Ku letakan kepala ku pada pundak Neva dan meraih tangannya untuk ku genggam. Namun saat mataku mulai di pejamkan, hp milik ku berdering mengagetkan ku. Aku lalu mengeluarkan hp dan membaca nama penelpon tersebut. Dengan malas, segera aku menekan tombol hijau untuk menerima panggilan.

"Hallo mbak, ada apa ya?" tanyaku pada Audy, melihat kekasih ku yang masih asik melakukan panggilan dengan orang tuanya, aku segera berdiri dan sedikit menjauh dari Neva. Karena aku memang tidak berniat mengganggunya.

"Tadi saya ke rumah kamu"

"Saya lagi gak di rumah mbak. Ada apa?"

"Besok temani saya berangkat ke Singapura. Ada urusan kerjaan. Dan jangan menolak"

Soal Rasa 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang