BAB#33

410 25 0
                                    

JELZA POV

Melupakan masalah tadi tentang Revi. Malam ini, tepat pukul jam 23:00, aku mengajak Neva kembali keluar dari rumah untuk mencari makan. Tapi tanpa sepengetahuan Neva, aku telah mempersiapkan sesuatu yang ku harap, akan membawa kebahagiaan untuk kekasihku malam ini.

"Sayang, lapar lagi?" tanya Neva

"Iya sayangku. Gak apa-apa kan? Apa kamu ngantuk?"

"Ya jelas gak apa-apa dong sayang dan aku gak ngantuk sayangku"

"Makin cinta sama kamu" ucapku,

"Aku juga semakin hari semakin cinta sama kamu"

Aku lantas tersenyum ke arah Neva. Sambil mataku mencari makanan apa yang akan ku beli, sesekali aku melirik ke arah  arloji ku. Aku tidak ingin terlambat, dan aku tidak ingin terlalu cepat juga untuk memberikan kejutan itu pada Neva.

"Sayang beli nasi goreng aja tuh. Biar gak jauh-jauh dari rumah"

"Oh boleh sayang, tapi bungkus aja ya. Aku makan di rumah"

"Oke bos"

Aku lalu menepikan mobilku di dekat gerobak nasi goreng. Setelah itu, Neva kemudian bergegas turun dan memesan makanan ku. Yang akan ulang tahun Neva, tapi malah aku yang bahagia. Dengan terus memperhatikan arloji, aku semakin tidak sabar untuk memberikan kejutan pada Neva.

Sekitar 20 menit, Neva kembali masuk ke mobilku.

"Sayang mau aku suapi aja gak?"

"Di rumah aja sayangku" ucapku

"Oke sayang"

Segera aku melajukan perjalanan kami, bukan kembali ke rumah namun ke arah suatu tempat. Melirik arloji sebentar, dan karena waktu yang sudah semakin dekat. Aku menambah sedikit kecepatan mobilku.

"Sayang, kita mau kemana? Kok gak putar balik ke rumah?"

"Kita jalan-jalan malam dulu sayangku" ucapku,

Tiba di lampu merah, tepat pukul 00:00. Bersamaan dengan itu mata ku dan Neva sama-sama menatap ke arah layar besar yang kini menunjukan ucapan selamat ulang tahun untuk kekasihku.

"Sayang, kamu menyiapkan videotron ini?"

Aku memutar tubuhku dan menatap ke arah Neva, "Selamat ulang tahun sayang. Aku mencintai kamu selamanya" ucapku tanpa menjawab pertanyaannya

Melihat air mata Neva yang kini membasahi pipinya, aku segera menangkup wajah Neva dan mencium bibirnya. Hingga bunyi klakson mobil dari arah belakang mengejutkan kami. Aku lantas melepaskan ciuman itu, dan melajukan mobilku.

"Sayang, putar balik di depan. Aku ingin melihatnya lagi"

"Baik sayangku. Apapun untuk kamu" ucapku

Aku kembali memutar mobilku dan kembali ke arah videotron tersebut. Neva juga sempat merekam dan memotretnya. Awalnya ku kira kami hanya akan kembali sekali saja. Namun ternyata aku salah, mobilku terus berputar di sini sekitar lima kali. Karena Neva yang masih mau terus melihat ucapan itu.

"Sayang. Ayo kita pulang"

"Gak mau putar balik lagi? Sekitar seratus kali juga bagus kok sayang"

"Hahahaha. Ya sudah ayo kita putar seratus kali"

"Gak sayang, bercanda. Aku udah pusing banget"

Neva kemudian tertawa sambil memukul-mukul lenganku.

"Aku bahagia sayang. Sangat bahagia. Terimakasih untuk semua ini sayang. Aku beruntung memiliki kamu, dan sampai kapan pun, tidak ada orang yang akan bisa menggantikan kamu di hatiku"

Soal Rasa 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang