JESSICA POV
Bangun di pagi ini, aku malah tidak melihat kehadiran Audy. Sudah ku panggilkan beberapa kali, namun dia tidak menjawab panggilan ku. Aku lantas segera turun dari tempat tidur dan menuju ke lantai dasar.
"Audy?" teriak ku
Kembali tidak ada respons, aku berjalan menuruni tangga untuk mencari kekasihku.
"Sayang, kamu di mana?"
Aku mencari Audy, ke seisi rumah, tapi karena tidak mendapati keberadaan Audy. Aku lalu kembali naik ke kamar dan ku putuskan untuk menghubungi Audy.
"Sayang, kamu di mana?" tanyaku saat panggilan ku di terima
"Sayang, kamu sudah bangun?"
"Audy aku tanya kamu di mana?"
"Sayang hey, tenang. Kamu duduk dulu lalu berpikir aku dimana?"
Aku kemudian duduk di tepi tempat tidur sambil berpikir sebentar.
"Astaga sayang, maaf. Aku minta maaf"
"Apa kamu sangat merindukan ku?"
"Ya sayang, aku sangat merindukan mu" ucapku
Aku tersenyum mengingat kebodohan ku barusan. Rasa rinduku membuat aku tidak sadar bahwa, Audy ku telah berangkat kembali ke London dua hari yang lalu.
"Aku juga merindukan mu sayang" ucap Audy
"Sayang tidur lagi ya. Maaf aku sudah mengganggu"
"Oke sayang, semangat kerja hari ini"
"Iya sayangku. I love you"
"I love you to sayang" ucap Audy dan mengakhiri panggilan kami.
Tubuhku kembali ku rebahkan di tempat tidur sambil melihat ke arah plafon kamar wanita ku ini. Aku memang memutuskan untuk beberapa hari ini tinggal di rumah Audy untuk melepaskan sedikit kerinduanku pada Audy.
Tok tok tok
"Jess"
Aku segera bangkit dari tidurku dan berjalan membuka pintu kamar, "Ya om?"
"Om berangkat kerja duluan ya"
"Hm iya om. Mungkin nanti saya pulangnya ke rumah mama dan papa dulu"
"Iya nak. Tidak apa-apa"
Sedikit kebingungan, lantaran saat tadi aku memanggil nama Audy, apa ayahnya tidak mendengar teriakan ku? Padahal dia juga berada di rumah yang sama dengan ku. Bahkan ku rasa teriakan ku tadi cukup keras. Namun karena tidak mau mengambil pusing pertanyaan yang muncul di kepalaku saat ini. Aku kemudian menutup kembali pintu kamar dan masuk ke kamar mandi.
Namun saat aku hendak masuk ke kamar mandi, aku mendengar suara pecahan dari arah lantai dasar. Karena penasaran, aku kembali keluar dari kamar dan berlari ke bawah.
"Om?" panggilku memastikan, karena kini, satu vas bunga telah terjatuh di lantai. Aku kemudian melangkah ke arah pintu dan melihat sedikit ke luar. Mobil ayah Audy bahkan tidak ada. Lantas siapa yang melakukan ini?
Tidak mempedulikan hal itu, aku segera melangkah untuk mengambil sapu untuk membersihkan pecahan beling ini. Tapi kembali aku dibuat kaget saat mendengar deringan hp dari arah kamar tamu. Deringan itu tidak bertahan lama, karena kini bunyi deringan hp itu tidak terdengar lagi.
"Om?" panggil ku lagi
Aku bukan manusia yang percaya akan hal mistis. Lagian, setan tidak mungkin akan datang di siang hari bukan? Dan ku rasa setan juga tidak memiliki hp.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soal Rasa 2
Dla nastolatkówAku kira ini telah berakhir dengan bahagia. Tapi ternyata aku salah, aku harus mendapatkan sakit lagi setelah ini. _ Jelza menarik nafas dan menghembuskannya. "Aku tau kamu bersama seseorang akhir-akhir ini, dan ku rasa mungkin kamu mencintainya. C...