BAB#21

283 18 0
                                    

Beberapa bulan kemudian..........

JESSICA POV

Kami menjalani rutinitas kami seperti biasanya, tidak terasa kini Audy ku telah mendapatkan pekerjaan di salah satu perusahan yang bergerak di bidang perminyakan. Memiliki pengalaman kerja pada bidang yang sama saat di London dulu, membuatnya tidak terlalu kesusahan untuk mendapatkan pekerjaan itu.

Semuanya tampak baik-baik selama ini, hanya saja terkadang dia masih sering memikirkan ayahnya yang benar-benar tidak pernah sekalipun mencari keberadaannya.

Pagi ini, kami sama-sama berangkat kerja. Aku lebih dulu mengantarkan Audy pada kantornya, "Sayang, kalau gak sibuk. Kabari aku ya" ucapku

"Iya sayangku. Hati-hati" ucap Audy sambil melambaikan tangan ke arah ku.

Memastikan kekasihku telah masuk ke gedung kantornya. Aku segera melaju menuju klinik ku.

Tiba di perempatan jalan menuju klinik, di lampu merah ini, mataku menangkap seorang ayah yang sedang membonceng anaknya, mungkin untuk mengantar anaknya ke sekolah. Hati ku begitu sedih, mengingat cerita kekasihku tentang ayahnya. Aku ingin menyatukan mereka lagi, tapi aku sendiri tidak tau harus bagaimana.

Aku memejamkan mataku, sambil memijit pelipis ku yang mulai berdenyut. Masih pagi, tapi pikiranku tampak berat sekali.

Tidak lama kemudian, bunyi klakson mobil menyadarkan lamunanku. Dengan segera, aku memacu mobilku hingga tiba di klinik. Sebelum turun dari mobil, ku keluarkan hp milik ku, dan mengabari Audy bahwa aku telah tiba di klinik. Memastikan pesan itu telah di terima Audy ku, aku bergegas turun dan masuk ke dalam klinik.

Melewati beberapa pasien yang menyapaku, senyumku terus ku tunjukan untuk memberikan mereka rasa nyaman. 

"Selamat pagi dok"

"Selamat pagi Pras"

Aku lalu masuk ke ruanganku dan di ikuti oleh Pras yang memberikan satu lembar kertas berisi identitas pasien pertama ku. Aku mengambil jas dokter ku lalu mengenakannya. Tidak lupa juga, aku berdoa sebentar dan menampilkan senyumku pada Pras.

"Di mulai sekarang dok?"

"Iya Pras" ucapku dan tersenyum ke arahnya

Pras lalu keluar dari ruanganku, dan kembali masuk bersama seorang pria dewasa.

"Selamat pagi dok"

"Selamat pagi pak. Silahkan duduk"

"Terima kasih dok"

Aku lalu tersenyum ke arahnya, "Perkenalkan saya dokter Jessica, kalau boleh tau dengan bapak siapa?"

"Dengan bapak Surya, dokter"

"Baik pak. Mungkin saya mau menanyakan umur bapak juga terlebih dulu?"

"Umur saya, 53 tahun dokter"

"Oke, alamatnya di mana pak?"

"Di kampung kecapi dok"

Aku kembali tersenyum ke arahnya, "Jauh juga kalau ke sini ya pak. Hm baik kalau begitu, jadi bapak datang ke sini ini, dengan keluhan apa?"

"Saya sering merasa panas di dada saya dok, ditambah lagi beberapa hari ini saya terus batuk dan perut saya sedikit sakit" ucap pak Surya padaku

Mendengar keluhan dari pak Surya, aku lalu lanjut menanyakan beberapa keluhan lainnya. Sampai ku putuskan untuk mengarahkan pak Surya ke atas tempat tidur pemeriksaan.

***

AUDYLAN POV

Melirik jam sebentar, aku lalu melangkah keluar bersama Shalyn, teman kerja ku untuk makan siang bersama. Karena tempat makan itu berada tidak jauh dari kantor, kami lalu hanya memutuskan untuk berjalan kaki.

Soal Rasa 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang