BAB#31

475 22 1
                                    

JELZA POV

Selesai aku dan Neva mandi. Kami kemudian lanjut ke supermarket yang tidak jauh dari rumah untuk membeli beberapa keperluan Zynez. Sepanjang jalan yang kami lewati, aku terus menggenggam tangan Neva, atau bahkan sesekali aku menciumnya. Aku juga menceritakan semua kegiatan ku di kantor dan termasuk tentang Audy yang mengandeng ku tadi siang. Ku pikir dia akan marah padaku, tapi ternyata aku salah, Neva tidak memarahi ku sedikitpun. Tapi dia malah mencuci lenganku dengan sabun berulang kali.

"Sayang, aku mau lanjut s2 boleh?" ucap Neva,

Karena kini kami telah tiba di tempat tujuan kami, aku lalu memarkirkan terlebih dulu mobil yang ku bawa ini, "Apa yang tidak boleh untuk kamu sayang?" Ucapku

"Tapi nanti dulu deh, Zynez juga masih kecil. Aku mau fokus sama Zynez"

"Sayang, masih ada aku kok"

"Bukan masalah itu. Tapi pasti kalau sudah pulang kerja terus aku lemah letih lesu, aku gak bisa main sama anak ku"

"Hahahahaha. Baik sayang, kalau kamu sudah siap nanti. Kasih tau aku"

Neva lalu melepaskan genggaman tanganku, dan menangkup wajahku, bahkan dia menciumku sekilas. "Aku mau pakai uang sendiri sayangku. Gak mau beasiswa dari mbak Jasmine lagi" ucap Neva, dan segera turun dari mobil untuk berjalan masuk ke dalam supermarket.

Semua sudah ada di dalam diri Neva. Dan itu sudah menjadi kunci bagiku agar tidak berpaling darinya. Dia memiliki cinta yang luar biasa pada Zynez, sekalipun dia tau bahwa Zynez adalah anak ku dengan pria lain.

Saat melihat Neva dari jauh, rasanya aku sedang melupakan sesuatu tapi apa? "Ya Tuhan" ucapku kaget. Aku teringat bahwa lusa adalah hari ulang tahun Neva. Bagaimana aku bisa melupakan itu? Seandainya aku ingat hari ulang tahunnya, mungkin aku akan melarang Zynez berangkat bersama mama dan papa. Aku segera mengambil hp milik ku dan menghubungi Jasmine.

"Jas, dimana?"

Aku terus menunggu jawabannya, apa mungkin Jasmine telah tidur? "Rumah Jel. Kenapa?" ucap Jasmine. Dan bisa ku tebak memang wanita ini bangun karena panggilan ini.

"Neva mau ulang tahun. Tolongin aku boleh?"

"Mau apa?"

Aku lalu menjelaskan apa yang ku inginkan pada Jasmine. Dan syukurnya dia mau membantuku, meskipun aku harus membayarnya lagi. Aku putuskan panggilan ku dan Jasmine, kemudian berjalan masuk ke arah supermarket.

"Sayang, mau beli susu formula juga gak ya?" tanya Neva

"Boleh, tapi belinya satu dus aja dulu sayang. Kan cuma seminggu"

"Aku beli dua ya, menjaga saja dulu. Kamu tau papa dan mama kalau ke luar negeri untuk urusan kerjaan bukan?"

"Ya sudah terserah sayang" ucapku.

Setelah semua telah terkumpul pada keranjang, aku dan Neva lantas bergegas menuju kasir. Tapi karena rasa ngantuk yang ku alami, membuatku menguap kecil. "Sayang ngantuk?" tanya Neva, dia lalu melingkarkan tangannya pada tubuhku seakan memeluk ku dari samping.

"Aku ngantuk banget sayang" ucapku

"Ya sudah, nanti pulang langsung tidur. Jangan main hp"

"Oke mamo" ucapku dan mencium kening kekasih ku sebentar.

Aku sudah katakan berulang kali bukan? Aku tidak peduli tentang perkataan orang di luar sana. Aku mencintai Neva, dan itu akan ku tunjukan pada seluruh dunia.

"Mbak, ini totalnya. Mau bayar pakai apa?"

"Qris aja mbak" ucapku dan mengeluarkan hp milik ku, tapi ternyata Neva lebih cepat dari ku. Dia bahkan telah melakukan scan barcode. Ini bukan pertama kalinya, padahal aku pernah mengatakan pada Neva untuk menyimpan uang miliknya untuk keperluan pribadi Neva saja. Neva sudah terlalu merasakan penderitaan dulu, membuatku memang tidak tega pada Neva.

Soal Rasa 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang