BAB#17

291 19 1
                                    

AUDYLAN POV

Hubungan ku yang terus menjalani Ldr ini, membuatku semakin berpikir. Jika tidak ada yang mengalah, maka mungkin saja kami selamanya akan menjalani hubungan jarak jauh. Alhasil, akulah yang kini memutuskan untuk berhenti bekerja dan kembali ke Indonesia. Aku kehilangan pekerjaan terbaik ku, bahkan pekerjaan yang begitu ku cintai. Tapi tidak apa-apa, aku akan mencari pekerjaan baru untuk kehidupanku ke depan. Lagian ini, sudah waktunya untuk aku fokus merawat ayahku dan juga berada dekat di samping Jessica. Keputusan ku ini, telah ku pikirkan sejak dua hari yang lalu saat Jessica memintaku untuk pulang. Awalnya ku pikir, aku akan pulang untuk menemuinya serta memastikan ucapan Jessica tentang ayahku. Tapi aku mengubah semuanya hingga aku yang mengajukan pengunduran diri dari perusahaan.

Tiba di Jakarta, aku tidak mengabari siapa pun. Ayah ataupun kekasihku tidak mengetahui itu. Tujuan pertama ku saat ini adalah rumah, biar bagaimanapun, aku harus bertemu dengan ayahku terlebih dulu.

"Sayang, kita akan bertemu" ucapku sambil menatap cincin yang melingkar di jariku. Cincin yang sempat ku lempar, telah kembali ke jariku. Cincin ini yang mengikat cinta kami.

Dengan menggunakan taksi online, mobil kini melaju masuk ke jalan tol. Mengingat sedari tadi, aku belum menghubungi Jessica, aku lalu mengirimkan pesan untuknya.

Sayang! <3

Saya
Sayang, masih di klinik? 17:30

Aku kembali meletakan hp milik ku. Sedikit merasa aneh dengan sikap Jessica. Selama dua puluh tiga jam perjalanan, dan di saat aku mengaktifkan hp. Tidak sekalipun aku menerima pesan ataupun panggilan darinya. Padahal biasanya, dia akan mengabariku tentang semua yang dia lakukan. Namun, aku tidak mau ambil pusing, itu adalah sesuatu yang bagus juga karena dia tidak perlu mencurigai tentang kepulanganku bukan?

Menempuh perjalanan, sekitar sejam lebih. Kini mobilku telah masuk di daerah perumahanku. Tapi aku tidak mau ayah yang mengetahui tentang kepulanganku ini, membuatku meminta driver untuk menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang rumah yang berada di sebelah rumahku.

Aku lalu turun, menarik koperku melangkah ke arah rumah. Melihat mobil ayah yang masih terparkir, membuktikan kalau ayahku memang telah pulang ke rumah.

Rasanya begitu bahagia, karena aku akan kembali ke sini dan menatap bersama ayahku serta menemaninya. Perlahan aku mengetuk pintu rumahku, sampai pintu itu terbuka.

"Surprise" ucapku pada ayah, dan segera memeluknya

"Audy, kamu pulang?" tanya ayahku bahkan dia mendorong tubuhku menjauh darinya.

"Iya yah, Audy pulang" ucapku begitu antusias.

Namun aku melihat ke arah ayah, dia begitu tampak cemas dan gelisah. Saat terus memperhatikan sikapnya, jantungku berdetak cepat. Ku harap semua yang ku dengar tidak benar dan ku harap wajah ini bukan wajah panik karena kedatangan ku yang akan menangkap basah apa yang telah ayah lakukan.

"Kamu bersama Jessica?"

"Yah, aku di sini. Aku pulang sendiri. Tidak bersama Jessica" ucapku

Mataku terus menatap ke arahnya, sampai tiba-tiba aku dibuat terkejut saat melihat tanda lipstik di kerah baju ayahku. Aku menatap wajah ayahku penuh selidik, dan aku baru menyadari satu hal. Saat mata ini mengarah pada leher ayahku yang memiliki beberapa tanda merah keunguan. Aku bukan anak kecil yang tidak tau ini apa? Rasa sakit di hatiku, membuat tubuhku spontan menabrak tubuh ayahku.

"Audy!"

"SIAPAPUN KAMU, KELUAR DARI PERSEMBUNYIAN DAN BERDIRI DI HADAPANKU!" Teriakku

"Apa yang kamu maksud sayang?"

Soal Rasa 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang