BAB#32

412 30 0
                                    

JELZA POV

Setelah mengantarkan mama dan papa serta Zynez. Aku bersama Neva segera meninggalkan bandara. Berada terus di samping Neva, membuatku memang benar-benar tidak bisa berbuat banyak untuk ulang tahun Neva nanti. Alhasil aku harus meminta bantuan dari orang-orang terdekat ku, termasuk adik ku yang harus ku repot kan demi kebahagiaan kekasih ku ini.

Selama perjalanan, Neva terus memejamkan matanya. Ku pikir memang dia mengantuk, karena harus bangun sepagi tadi. Karena aku berjanji pada Neva untuk jalan berdua setelah keberangkatan Zynez, maka dari itu ku putuskan untuk menuju salah satu destinasi wisata yang cukup terkenal di kota ini, sesuai dengan rekomendasi dari Jasmine dan Kezia.

Kurang lebih satu jam menempuh perjalanan, kini aku dan Neva telah tiba. Segera ku keluarkan hp milik ku dan memesan tiket masuk untuk aku dan Neva melalui platform digital yang menyediakan layanan penjualan tiket. Setelah tiket sudah berhasil, aku lantas melepaskan seatbelt milik ku dan mendekat ke arah Neva untuk membangunkannya. Ku usap lembut tangannya, dan menciumnya sesekali agar dia dapat terusik. Namun sepertinya Neva benar-benar sangat mengantuk.

"Sayang, kita sudah sampai. Katanya mau jalan-jalan kan?" ucapku dan tetap mengusap lembut tangannya. Aku lalu memperhatikan wajah kekasihku yang dengan setia menemani ku kurang lebih selama empat tahun ini. Tanpa terasa hari-hari kami bertambah berwarna, meskipun banyak ujian yang datang dalam hubungan kami.

Sesaat kemudian, ku lihat Neva menarik pelan tangannya yang ku usap dan melepaskan seatbelt miliknya.

"Aku ingin mengisi energi ku sebentar. Tolong jangan dilepaskan sayang" ucapnya dan memeluk ku

"Malahan aku senang, kalau kamu terus memeluk ku sayang" ucapku serta membalas pelukan Neva. Tanganku lalu memeluknya, mengusap lembut punggung Neva dan mencium pundaknya berkali-kali.

Cukup lama kami berpelukan, sampai Neva melepaskan pelukan itu lebih dulu. Dia juga menciumku sebentar dengan alasan yang sama yaitu mengisi energinya. Setelah itu aku bersama kekasihku segera turun dari mobil, dan segera aku menggenggam tangan Neva untuk masuk ke area wisata tersebut. Namun karena ini pertama kali aku menginjakan kaki ku pada tempat ini, aku cukup bingung dengan apa yang akan kami lakukan terlebih dulu.

"Sayang ini pertama kali aku ke sini, aku agak bingung sebenarnya" ucap ku,

"Tenang saja, aku pernah sekali ke sini kok"

Mendengar itu, aku lantas melirik ke arah Neva, "Sama siapa?" tanyaku penasaran

"Sama Revi sayang. Tapi itu kan dulu banget. Gak usah di bahas ya"

Aku lalu mengangguk setuju. Mendengar nama itu, aku tidak membencinya atas apa yang dia lakukan padaku dulu. Ku pikir, mungkin aku berbagi kebaikan dengannya. Lagian untuk saat ini, Neva telah menjadi milik ku.

"Sayang, kamu lapar gak?"

"Enggak sih sayang. Kenapa? Kamu lapar?" tanya Neva,

"Enggak dong, kan sudah isi energi. Hahahahaha"

"Energinya lebih enak lagi" ucap Neva dan mengedipkan matanya, dia segera mengarahkan tanganku untuk memeluknya dari samping. Begitu juga dengan Neva yang kini melingkarkan tangannya dan memeluk ku dari samping.

"Sayang, kita beli tiket fast trax ya. Biar gak antri buat nikmatin wahana-wahana di sini"

"Terserah sayang saja, kan aku udah bilang tadi, aku baru pernah ke sini"

Neva lalu menarik ku dan menuju loket penjualan tiket fast trax atau apalah itu. Aku juga tidak tau. Aku kemudian menyerahkan hp milik ku untuk Neva agar melakukan pembayaran.

Soal Rasa 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang