JELZA POV
Tiga bulan kemudian
Waktu terus berlalu, hubungan ku dan Neva juga kembali seperti sebelumnya. Tidak ada yang berbeda, aku juga telah kembali bekerja pada perusahan Audy karena dia yang memintanya. Sedangkan Audy memilih untuk meninggalkan negara ini. Hubungan Audy dan Jessica masih tetap terjaga baik sebagai teman. Karena Jessica memilih mempertahankan hubungannya dengan Kevin. Tapi terkadang, diam-diam dia sering mencari informasi tentang Audy dari hp milik ku atau milik Neva. Seperti sekarang ini.
"Kamu cari Audy di hp kamu juga gak bakal buat Kevin curiga. Toh Audy kan wanita ditambah lagi kalian berteman baik bukan?"
"Diam kak. Bawel"
"Sayang ambil hp kamu dari Jessica" ucapku pada Neva
"Kamu kalau mau buat keributan, tidur di luar ya Jelza. Ini Zynez udah tidur, suara kamu dikecilkan"
Zynez beserta mama dan papa juga telah kembali. Terkait masalah-masalah yang terjadi selama mama dan papa di Jerman juga, kami bertiga menutupinya rapat-rapat. Karena tidak mungkin mama dan papa mengetahui yang ternyata Jessica juga sama sepertiku, meskipun itu adalah hal yang tidak disengajakan. Bisa-bisa mama dan papa akan jantungan kalau mengetahui dua anak wanitanya menyukai wanita juga. Kalau sudah aku, ya ku harap Jessica tidak begitu. Tapi aku tidak masalah nantinya, kalau Jessica bisa mencintai wanita. Karena cinta tetaplah cinta. Tidak peduli pria atau wanita.
"Kak, Audy telpon" teriak Jessica kaget, aku segera memukulnya dengan bantal guling milik ku.
"Jess diam, kamu mau di gantung mbak Neva?" Ucapku
Jessica yang menyadari itu, kemudian berlari keluar kamar dan menerima panggilan itu. Selama ini, Audy memang tidak pernah menelpon. Dia hanya melakukan chat singkat dengan Jessica. Selebihnya, dia hanya menanyakan kabar Zynez. Tapi entah mengapa kali ini dia menelpon Jessica.
Belum lima menit Jessica keluar, kini Jessica masuk dengan menangis sesenggukan. Aku yang menjadi heran, lantas menariknya kembali ke luar kamar, karena takut mengganggu tidurnya Zynez.
"Audy akan menikah kak"
"Ya bagus dong. Orang menikah kok kamu sedih" ucapku
"Kak, apa aku mencintai Audy?"
"Kamu tanya kakak? Itu perasaan kamu Jess. Kakak gak tau"
"Aku tidak tau mengapa, sejak kepergian Audy. Setiap hari aku selalu merindukannya. Padahal sebelum pertemuan waktu itu dan aku menciumnya untuk ke dua kali, aku tidak seperti ini. Apa bisa hanya karena ciuman aku mencintai Audy"
"Cinta datang bisa kapan saja Jess. Tapi jika kakak di posisi kamu, kakak tetap memilih Kevin. Biar bagaimanapun dia yang telah melewati semua hal denganmu"
"Perasaanku ini, entah mengapa tidak ada lagi untuk Kevin. Bukan karena ciuman ku dengan Audy, tapi karena aku benar-benar telah mati rasa padanya. Aku berupaya menjaga hubungan kami, mencoba menghadirkan cinta di dalamnya. Tapi aku tetap tidak bisa kak"
"Sudah lah Jess. Lupakan Audy, kalaupun kamu menginginkan seorang wanita. Carilah wanita lain. Audy akan segera menikah bukan?"
"Kakak pernah memperjuangkan mbak Neva bukan? Aku akan memperjuangkan Audy"
"Apa kamu yakin? Dapat uang darimana kamu untuk menyusul Audy? Jangan pernah merepotkan papa dan mama"
Mendengar pertanyaan itu Jessica seperti berpikir. Adik ku memiliki tabungan, tapi itu tidak akan cukup untuk menemui Audy nantinya.
"Kita lihat saja nanti, seorang anak manja seperti mu. Bisa apa?" ucapku lagi dan menarik hp Neva dari tangan Jessica.
Aku segera kembali ke kamar dengan wajah yang tersenyum. Aku tau adik ku memiliki sifat yang sama sepertiku. Jika tidak diberi tantangan. Maka dia tidak akan bergerak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soal Rasa 2
Fiksi RemajaAku kira ini telah berakhir dengan bahagia. Tapi ternyata aku salah, aku harus mendapatkan sakit lagi setelah ini. _ Jelza menarik nafas dan menghembuskannya. "Aku tau kamu bersama seseorang akhir-akhir ini, dan ku rasa mungkin kamu mencintainya. C...