Hay, Assalamualaikum readers ku tercinta, selamat datang di cerita pemilik takdir by Authoria_11, semoga kalian terhibur dengan cerita aku ini🤗
Warning!⚠ Adegan ini dilarang di tiru, karena tidak baik untuk kesehatan dan dapat merusak diri sendiri!🚫
Follow akun ini sebelum baca, agar ada notifikasi terbaru kalo aku update:)
Jika keluarga ku tidak hancur, pasti hidupku bisa berjalan normal tanpa adanya kenakalan seperti sekarang.
—Pemilik takdir—
Dendam itu ada dan akan selalu ada, jika belum terbalaskan dengan balasan yang sama!
—Pemilik Takdir—
Suara alunan musik dj yang keras serta lampu disko warna-warni yang berputar, begitu memeriahkan suasana di bar ini.
Banyak perempuan berbusana minim yang menghibur pengunjung laki-laki yang datang kesana.
Salah satunya, gadis yang memakai dress pendek, yang di tangannya terdapat gelas yang berisikan minuman alkohol.
"MINUM, MINUM!"
Banyak orang yang menyoraki perempuan yang diketahui bernama Khalinza itu, agar meminum alkohol yang ada di tangannya.
Perempuan yang duduk di kursi dengan keadaan setengah sadar itu mengangguk, lalu meminum gelas terakhir itu hingga habis.
Banyak orang yang bertepuk tangan, membuat tempat itu semakin riuh, alunan musik yang semakin kencang dan membuat beberapa orang berjoget-joget di buatnya.
Entah masalah sebesar apa? Yang membuat gadis itu sampai berbuat nekat seperti ini.
Rasa pusing terus menyerang kepala Khalinza, karena dirinya sudah mengabiskan 1 botol minuman alkohol yang berukuran sedang.
Saat suasana sedang ramai-ramai nya, tiba-tiba dua orang pria dan wanita memasuki tempat itu dengan wajah merah padam seperti sedang menahan amarah.
Wanita itu mendekati khalinza yang sedang di temani satu laki-laki di sampingnya, lalu menarik lengan gadis itu dan-
Plak!
Tamparan keras wanita itu mengenai pipi mulus khalinza dan membuat kepala gadis itu menoleh ke samping.
"Khalinza!" Sentak wanita yang bernama Zarena itu.
Zarena Saskarani—ibu kandung Khalinza yang kini berusia 40 tahun tetapi memiliki wajah yang nampak awet muda padahal sudah memiliki dua orang anak.
"Kamu emang anak yang gak tau malu! Bisa-bisanya kamu datang ke tempat begini, lalu mabuk-mabuk kan seperti ini! Mama gak pernah ajarin kamu jadi anak berandalan kayak gini ya." Ucap Zarena terbawa emosi
"Kan mama sendiri yang buat aku jadi kayak gini!" Ucap khalinza dengan suara yang meninggi, mungkin ini juga adalah efek alkohol yang membuat emosinya jadi tidak terkontrol.
Plak!
Rasa nyeri itu kembali terasa pada permukaan pipi bagian kiri, karena tamparan keras yang gadis itu dapatkan untuk kedua kalinya.
Musik yang awalnya kencang kini padam tidak bersuara, banyak orang yang menyaksikan perdebatan orang tua dan anak ini.
"Kamu itu emang anak yang gak guna! Bisanya hanya membangkang dan bikin malu keluarga saja!" caci ibu dua anak itu.
"Iya gue tau, g-gue emang anak yang gak berguna di mata anda, gue cuma sampah!" Lirih gadis itu.
"Jaga ucapan kamu Khalinza, bisa-bisanya kamu berbicara tidak sopan seperti itu pada orang tuamu!" Murka Danis —Papa Khaliza— sembari mendorong anak gadisnya itu, hingga membuat Khalinza membentur bagian sisi meja.
Danis Setiawan— suami dari Zarena, pria yang kini berusia 42 tahun memiliki tubuh tegap dan memiliki banyak perusahaan.
Terdengar ringisan pelan dari gadis itu, tidak ada dari pengunjung mau pun ibunya yang membantu dirinya, mereka hanya diam menonton.
Tes.
Darah segar menetes dari kening gadis itu, kepalanya semakin pusing karena membentur meja di tambah efek alkohol yang belum juga hilang.
Namun khalinza berusaha untuk bangkit, dirinya tidak boleh terlihat lemah seperti ini. Gadis itu bangkit dari jatuhnya sembari memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri.
"Ck. Orang tua ya?" Ucapnya sambil tersenyum getir "Orang tua yang hanya menganggap anak nya sebagai sampah yang gak berguna? Orang tua yang gak pernah sekali pun mendengar ucapan anaknya, orang tua yang kasar. Atau orang tua yang kehilangan perannya?" Tanya Khalinza, mengeluarkan semua unek-unek yang ada di pikirannya, dengan air mata yang meluruh dengan deras.
Tidak ada dari Danis maupun Zarena yang membuka suara.
"Kenapa diam! Gak bisa jawab?" Tanyanya, sembari tersenyum hampa dan kosong
Setelah mengatakan itu, Khalinza pun melenggang pergi dari sana meninggal area bar, gadis itu tetap berusaha berlari meskipun sempoyongan.
•••
"Saya akan menolak perjodohan ini, dan saya berjanji. Jika suatu hari nanti, saya menyentuh perempuan lain yang bukan mahram, dengan alasan tak sengaja mau pun di sengaja, maka saya akan cepat-cepat menjadikan dia sebagai istri saya."
19-3-2022
TBC...
Next??
Jangan lupa voment 🌟💌
Ingat. Plagiat di larang keras dan cerita ini di lindungi undang-undang! Hasil karya di jiplak itu gak enak.
“jika ingin jadi penulis yang besar, maka harus menciptakan karya imajinasi yang jujur”
~Authoria_11~
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemilik Takdir
Teen Fiction☠️PLAGIAT DI LARANG KERAS!☠️ Cerita ini murni dari imajinasi sendiri Bagaimana jika manusia yang menciptakan takdir bagi orang lain, karena untuk membalas semua dendamnya? Lalu bagaimana dengan kehidupan orang yang menjadi pemilik takdir itu? Dan ya...