Happy reading❤️
Jam kini menunjukkan pukul 9:48 sarhan masih menunggu istrinya yang belum kembali ke ndalem apakah khalinza masih marah kepadanya hingga tak mau kesini?
Pemuda itu sangat pusing sekarang memikirkan itu, apakah dirinya harus meminta maaf pada gadis itu sekarang? Namun jika sarhan kesana pasti banyak santriwati yang melihatnya karena semua santri tidak ada kegiatan lebih hari ini.
Namun dugaan pemuda itu salah besar, ternyata khalinza masih tertidur pulas di asrama, Shafa sudah berusaha membangunkan namun gadis itu selalu bilang 'lima menit' tapi tidak bangun-bangun sampai sekarang dan membuat temannya itu lelah sendiri.
Tak berselang lama, khalinza mengerjapkan matanya beberapa kali. Tenggorokannya terasa haus dan ingin minum.
"Akhirnya kak inza bangun juga" ujar Shafa, saat melihat mata gadis itu terbuka
"Sekarang jam berapa shaf?" Tanyanya dengan suara sedikit serak karena tenggorokannya yang kering.
Shafa pun melihat jam yang terpasang di di dinding, "jam sepuluh kurang 5 menit kak"
"What! Mati gue!" Ucapnya panik sendiri, niatnya tadi dirinya hanya ingin tidur sebentar lalu kembali lagi ke ndalem, tapi apa? Khalinza tertidur sampai jam 10
"Kenapa wajahnya panik gitu kak?"
"Gue harus cepat-cepat balik ke ndalem shaf" Ucapnya terburu-buru sembari memakai kerudung bergo nya asal lalu berjalan menuju pintu
"Kak itu-" ucap Shafa terpotong
"Gue harus pergi sekarang, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, tapi itu-" belum selesai berbicara namun khalinza sudah pergi dari sana.
"Kenapa kak inza sampe panik gitu? Padahal aku mau ngasih tau sesuatu" Pikir Shafa keheranan
Sesampainya di ndalem khalinza tidak mendapati siapa-siapa di sana, apakah mungkin ummi Rahma dan kyai Zahi sedang pergi? Gadis itu memutuskan untuk menaiki anak tangga menuju kamarnya.
Namun saat kakinya sampai di lantas atas, dirinya mendapati suaminya dan Kharenza yang tengah mengobrol di kursi dan membuat gadis itu menghampiri keduanya.
"Kamu habis dari mana Za, kenapa kayak orang panik?" Tanya Sarhan kepada istrinya.
Khalinza pun mulai menetralkan wajahnya menjadi datar, "siapa yang panik." Elaknya
"Gak panik, kok pake kerudungnya sampe kebalik gitu" ledek abangnya menimpali
Gadis itu pun mulai melihat kerudung, tenyata benar, dirinya memakai kerudungnya terbalik dan membuat dirinya tidak bisa mengelak lagi.
"Tau ah, gue mau minum, haus!" Ucapnya, dengan melangkahkan kakinya ingin menuruni tangga namun suara Sarhan menahannya.
"Kamu gak boleh minum Za"
"Kenapa? Mau ngelarang gue lagi?" Tanyanya dengan mengangkat satu alisnya
"Kamu lupa? Kan hari ini puasa, jadi gak boleh minum ataupun makan"
Mampus! Dirinya lupa bahwa hari ini adalah hari pertama puasa, namun dirinya juga tidak bisa menahan haus dan lapar, lalu gadis itu mulai ikut duduk di samping abangnya.
"Biasa adek gue emang gitu Sar, orang nya emang pelupa, jadi mohon di maklumi aia" ujar kharen yang meledek sang adik
"Ish, Lo itu emang 11, 12 belas sama sarhan ya bang, sama-sama nyebelin..." Marahnya sembari memukul bahu kharenza
![](https://img.wattpad.com/cover/365139017-288-k61985.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemilik Takdir
Teen Fiction☠️PLAGIAT DI LARANG KERAS!☠️ Cerita ini murni dari imajinasi sendiri Bagaimana jika manusia yang menciptakan takdir bagi orang lain, karena untuk membalas semua dendamnya? Lalu bagaimana dengan kehidupan orang yang menjadi pemilik takdir itu? Dan ya...