sahur pertama

1.3K 53 0
                                    

Happy reading❤️

Sarhan terbangun dari tidurnya, karena suara jam alarm yang berbunyi mengganggu tidur lelapnya, pemuda itu mengerjap-ngerjapkan matanya yang masih terasa berat, lalu mematikan suara alarm.

Saat membalikan badannya kesamping, terlihat khalinza yang masih tertidur lelap, dengan rambut yang menutupi wajahnya dan membuat suaminya terkekeh pelan.

Pemuda itupun segera merapikan rambut istrinya agar tidak menutup wajah cantiknya, sarhan tersenyum melihat khalinza yang tertidur tenang, tetapi berbanding terbalik pada saat gadis itu terbangun.

"Za bangun dulu yuk, kita sahur" ujar sarhan sembari terus merapikan anak rambut istrinya.

"Eumm, gue masih ngantuk, lo duluan aja" ucapnya masih setengah sadar, bukannya bangun gadis itu malah menutupi seluruh tubuhnya menggunakan selimut.

"Bangun Za, ini udah waktunya sahur, nanti kita kesiangan, kamu bantuin ummi masak gih." Suruh Sarhan dengan terus berusaha membangunkan khalinza.

"5 menit lagi"

Sarhan pun menghela nafas panjang, memang sulit membangunkan istrinya, namun sebuah ide cemerlang melintas di kepalanya, wajah pemuda itu mulai mendekat ke telinga khalinza yang tertutup selimut.

"Mau bangun sekarang? Atau saya berikan hukuman kayak malam tadi, hmm?" Bisiknya

Mata yang tadi terpejam, kini terbuka lebar lalu menjauhkan selimut yang menutup wajahnya "CK. Lo itu emang nyebelin..."

Khalinza mulai bangkit dari tidurnya lalu mengikat rambutnya asal dan pergi begitu saja dari sana menuju kamar mandi untuk membasuh muka, sarhan tertawa kecil melihatnya.

"Nanti kalo bantuin ummi jangan lupa kerudungnya di pake"

"Iya bawel!"

"Hati-hati ke jedot pintu Za" ucap sarhan memberi tahu saat khalinza lupa untuk membuka pintu terlebih dahulu mungkin mata gadis itu masih terasa berat, makanya jadi tidak fokus.

•••

Suara dentingan sendok yang beradu terdengar dari meja makan panjang di ndalem, mereka semua sedang melaksanakan sahur pertama di bulan ramadhan tahun ini, dan sesekali mereka tersenyum kecil karena merasa lucu melihat kelakuan khalinza yang makan sembari menutup matanya.

"Awas nak, nanti makanannya masuk ke hidung lagi" ujar ummi Rahma

Khalinza pun membuka matanya, lalu mengangguk, "ummi, khalinza makannya udah selesai, mau izin ke kamar lagi"

"Loh makanannya kan belum abis Za, habisin dulu, biar kamu nanti kuat puasanya"

"benar kata ummi, kamu habisin dulu aja makanannya Za, jangan sampai mubazir" tambah kyai Zahi

Jika sudah begini, dirinya tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya mengangguk pasrah, lalu menyuapkan satu sendok makanan lagi ke dalam mulutnya.

Sebuah tangan kekar mengusap lembut punggung tangan Khalinza, Sarhan tahu istrinya masih mengantuk dan tidak nafsu makan di jam segini karena belum terbiasa, dengan cepat sarhan pun menghabisi makanannya lalu meminum air putih.

Pemilik TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang