Happy reading❤️
Mobil berwarna putih kini baru saja terparkir rapi di samping rumah bersamaan dengan hujan yang mengguyur permukaan bumi, dan sang pemilik dengan cepat turun dari mobil serta sedikit berlari ke teras depan rumah karena takut bajunya basah terkena air hujan. Namun pada dasarnya air, baju mereka akan tetap basah bila mereka berdua tidak menggunakan pelindung.
"Hujan kok tiba-tiba banget ya, jadi basah kan baju gue, eh aku maksudnya" ralatnya karena salah bicara.
"Emang kalo mau turun hujan harus bilang ke kamu dulu?" Tanya Sarhan yang tadi tidak sengaja mendengar ocehan istrinya.
"Gak gitu maksud aku, tadi kan langit cerah-cerah aja. Gak mendung sama sekali. Tapi sekarang tiba-tiba hujan, mana lumayan deres banget lagi"
"Ya ini namanya kuasa Allah, kita tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Contohnya, yang tadinya cerah sekarang jadi mendung, begitupun dengan nasib manusia"
Khalinza manggut-manggut, "bener kata kamu, masuk yuk. Dingin di luar"
"Kamu kode saya buat hangat-hangat tan di dalam" ujarnya sembari menaik turunkan alisnya.
Plak.
"Aws.. kenapa kamu pukul mulut saya Za" Sarhan meringis pelan saat perempuan itu menempeleng mulutnya lumayan kencang
"Abisnya pikiran lo, mesum!" Pekik Khalinza di depan wajah suaminya, lalu melenggang masuk kedalam rumahnya dan Sarhan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"AAAAA!" Teriak Khalinza dari dalam dan Sarhan yang mendengar itu segera berlari memasuki rumahnya untuk melihat apa yang terjadi dengan istrinya.
"Astagfirullah, kamu kenapa Za?" panik pemuda itu, saat melihat istrinya yang berjongkok sembari menutup kepalanya.
"I-itu Sar" lirih Khalinza gemetar sambil menunjuk ke arah kaca jendela.
Pemuda itu melihat ke arah tunjuk istrinya namun dirinya tidak melihat apa-apa, "gak ada apa-apa. Sekarang kamu bangun dulu"
Khalinza berdiri dan refleks memeluk suaminya, lalu Sarhan menuntun istrinya untuk duduk di kursi. "Tenangkan diri dulu oke. Baru cerita sama saya"
Perempuan itu mencoba menormalkan nafas nya, dengan posisi kepala yang bersandar pada dada bidang Sarhan.
Beberapa menit setelahnya, barulah suaminya menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, "sudah bisa cerita?"
Istrinya mengangguk. "Jadi tadi itu, aku liat ada orang di balik jendela. Orangnya itu pake baju item. Tapi aku gak bisa liat wajahnya"
Aneh. Tapi tadi waktu Sarhan melihat ke arah jendela tidak ada siapa-siapa di sana, "mungkin itu cuma halusinasi kamu aja Za"
"Tapi aku beneran liat ada orang di sana Sar, bukan halusinasi."
"Udah ya. Jangan di pikirin lagi, orang itu udah gak ada disini" ucapnya menenangkan sembari mengelus puncak kepala Khalinza.
Perempuan itu semakin mengeratkan pelukannya, karena memang saat ini dirinya benar-benar takut.
"Baju kamu basah, mending sekarang kamu ganti baju dulu. Atau mau saya yang gantiin?" Ujarnya, berniat ingin menghibur sang istri
"Lo bener-bener ya Sar. Gue lagi ketakutan gini masih aja bisa ngomong gitu" sebal Khalinza sembari menjauhkan tubuhnya.
"Ya siapa tau kamu ma-. Becanda, ga usah pasang wajah galak kaya gitu dong"
Terlihat saat ini wajah Khalinza seperti singa yang ingin menerkam mangsanya dan membuat Sarhan takut melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemilik Takdir
Genç Kurgu☠️PLAGIAT DI LARANG KERAS!☠️ Cerita ini murni dari imajinasi sendiri Bagaimana jika manusia yang menciptakan takdir bagi orang lain, karena untuk membalas semua dendamnya? Lalu bagaimana dengan kehidupan orang yang menjadi pemilik takdir itu? Dan ya...