Hasutan Adiva

1.2K 44 0
                                    

Happy reading❤️

Setelah membagikan 100 kotak takjil makanan yang berisikan roti serta air putih, kini para santri mulai berkumpul di masjid untuk bersiap-siap melaksanakan buka puasa bersama-sama.

Mereka semua sedang bersama-sama menunggu azan magrib yang beberapa menit lagi akan berkumandang dan menandakan buka puasa di hari pertamanya.

Allahuakbar Allahuakbar..

"Alhamdullilah." Semua santri maupun ustadz, ustazah mengucapkan hamdalah bersama-sama lalu dilanjutkan dengan. membaca doa terlebih dahulu, setelah itu meminum air putih untuk membatalkan puasanya dan di teruskan dengan memakan sebutir kurma seperti sunah rasul.

Salah satu ustadz yang bernama Fathan yang di tugaskan untuk mengumandangkan azan mulai melaksanakan tugasnya, semua santri di suruh untuk melaksanakan sholat magrib terlebih dahulu setelah itu baru di perbolehkan untuk makan-makanan yang berat seperti nasi.

Setelah melaksanakan kewajibannya kini semua santri mulai pergi mengantri untuk mengambil makanan secara teratur, mereka boleh mengambil makanan sebanyak apapun asalkan dihabiskan dan tidak mubazir nantinya.

Seperti yang Khalinza lakukan saat ini, gadis itu kini tengah rakus memakan makanan yang ada di depan matanya. Gadis itu seperti tidak makan selama 3 hari, dan membuat suaminya menggeleng-gelengkan kepalanya, kini mereka berdua sedang memisahkan diri, tidak ikut bergabung bersama santri yang lain karena khalinza yang memintanya.

"Pelan-pelan Za makannya, nanti keselek lho" peringat suaminya.

Khalinza pun mengacuhkan omongan Sarhan, dan tetap fokus melahap makanannya. Hingga akhirnya makanan itu habis yang membuat gadis itu kekenyangan.

"Kenyang banget gue."

Bagaimana gadis itu tidak kekenyangan? Dirinya saja menghabiskan begitu banyak makanan seperti, gorengan, es buah, nasi, kolek, semuanya di masukan kedalam perut.

"Kalo udah. Cepetan siap-siap abis itu kita ke masjid lagi"

Khalinza mendengus kesal, "bentar. Gue masih kenyang, Lo boleh duluan, nanti gue nyusul."

"Gak ada nyusul-nyusul! Cepetan siap-siap Khalinza" ujar suaminya, yang tidak suka melihat istrinya yang ber leha-leha seperti ini.

"CK. Iya"

Meskipun malas, tapi gadis itu tidak bisa berbuat apa-apa karena ini perintah dari suaminya. Dengan kaki lunglai khalinza mulai mengambil air wudhu dan mengambil mukenanya, lalu pasutri itu pergi ke masjid kembali untuk melaksanakan sholat isya dan tarawih berjamaah.

•••

Kini waktu menunjukkan pukul 20:25 semua santri ponpes Al-Zahi mulai kembali ke asramanya masing-masing, ada juga yang berdiam diri di masjid untuk membaca mushaf Al-Qur'an.

Tetapi Khalinza memilih untuk cepat kembali ke ndalem dan menuju kamarnya, namun kali ini tidak bersama sarhan. Karena pemuda itu memiliki urusan, entah urusan apa? Gadis itu pun tak tahu.

Tangan gadis itu mengambil handphonenya yang ada di atas nakas, lalu mulai membuka aplikasi berwarna hijau, room chat nya kosong tidak ada orang yang mengirimnya pesan.

Pemilik TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang