Happy reading❤️
Seorang gadis menarik nafas panjang sebelum menuruni tangga, karena masih ragu untuk menerima kenyataan ini.
Kakinya mulai melangkah secara perlahan dan di kanan kirinya ada Shafa dan ustazah Hana yang menggandeng kedua tangan khaliza.
Sampai di anak tangga terakhir, terdapat seorang pemuda yang berdiri tegap membelakangi khalinza, akhirnya gadis itu sampai di dekat pemuda yang di ketahui itu sarhan, lalu menyentuh pundaknya.
Perlahan sarhan memutar badannya menghadap khalinza, tatapan mereka berdua saling bertemu dan di tangan pemuda itu terdapat bucket bunga mawar berwarna merah, lalu memberikannya pada istrinya.
Rasanya jantung gadis itu akan lompat dari tempatnya karena sudah tidak aman saat melihat wajah sarhan, ralat wajah suaminya yang tampan, siapapun tolong bawa khalinza pergi dari sini, rasanya dirinya akan pingsan saja saat ini juga.
Khalinza menerima pemberian dari suaminya, dan setelah itu sarhan mengulurkan tangan kanannya.
"Gapapa kak, udah sah kok" goda Shafa berbisik di telinga gadis yang tengah ragu itu.
Dengan perasaan ragu, khalinza akhirnya menyalami tangan sarhan untuk pertama kalinya.
"Ya tuhan apakah ini mimpi? Jika ini beneran mimpi tolong siapapun bangunin gue sekarang!" Batinnya karena masih tak menyangka akan hal yang terjadi hari ini.
Saat khalinza ingin mengangkat kepalanya namun sebuah tangan kekar menahannya di sana sarhan sedang membacakan doa-
"Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarimma jabaltahaa 'alaih" gumamnya, yang masih bisa di dengar oleh istrinya.
Lalu sarhan mulai mendekatkan bibirnya ke kening khalinza lalu mengecup kening serta ubun-ubun istrinya serta memanjatkan doa.
Cup..
"Ya Allah, berkahi lah aku dalam permasalahan keluargaku, berkahi lah keluargaku dalam permasalahanku. Berilah Rizki dariku, dan berilah aku rizki dari mereka."
Tubuh gadis itu terasa kaku dan seperti tidak bisa bergerak saat pemuda itu mengecup keningnya. Kedua pipinya terlihat bersemu merah serta bibir berkedut menahan senyuman.
Shafa yang melihat itu pun salah tingkah sendiri dan serasa dirinya lah yang di baperi Gus sarhan.
Sarhan menggenggam tangan istrinya lalu pasutri baru itupun, mulai menuju tempat akad untuk mendatangani berkas-berkas pernikahannya.
Setelah semua berkas sudah di tanda tangani kini mereka berdua mulai menemui kedua orang tua Sarhan, mereka meminta doa restu serta ridho dari keduanya.
"Sarhan semoga kamu bisa menjadi imam yang baik untuk khalinza, jaga istri kamu baik-baik, jangan pernah main kasar sama dia, terutama perempuan itu tidak suka di bentak!" Peringat ummi Rahma
"Dan semoga pernikahan kalian sakinah, mawadah warahmah"
"Amin... Terima kasih ummi, Sarhan akan berusaha untuk melakukan perkataan ummi barusan!" Ucapnya sungguh-sungguh, lalu memeluk ummi Rahma.
Cukup berpelukan sebentar dengan ummi, kini pemuda itu beralih menghadap kyai zahi yang duduk di samping ummi Rahma.
"Abi, sarhan meminta ridho Abi" mintanya

KAMU SEDANG MEMBACA
Pemilik Takdir
Teen Fiction☠️PLAGIAT DI LARANG KERAS!☠️ Cerita ini murni dari imajinasi sendiri Bagaimana jika manusia yang menciptakan takdir bagi orang lain, karena untuk membalas semua dendamnya? Lalu bagaimana dengan kehidupan orang yang menjadi pemilik takdir itu? Dan ya...