“Sebanyak apapun harta yang kita punya, kalo kita berikan pada orang yang membutuhkan itu tidak akan pernah ada habisnya, justru akan semakin bertambah”
~Khalinza Saskarani~
Happy Reading❤️
Sekitar pukul 4 sore, pasangan suami istri kini sedang berada di jalan dekat dengan penjual sate yang kemarin mereka berdua kunjungi, sebenarnya Sarhan tadi melarang istrinya untuk pergi ke tempat ini. Namun Khalinza memaksa dan bersikeras ingin menemui kelima anak jalanan yang kemarin.
"Kok gak ada ya Sar.." ujar perempuan itu dengan mata menatap sekeliling.
"Mungkin mereka masih keliling jual tisu sayang" sahut Sarhan sembari mengelus punggung istrinya
"Hmm. Padahal aku udah gak sabar mau ketemu sama mereka dan kasih tahu kabar gembira ini" lirihnya sendu
"Sabar Za, mungkin sebentar lagi mereka lewat sini. Kita tunggu di mobil aja gimana? Pegel kalo berdiri gini"
Perempuan itu mengangguk dan mereka berdua mulai melangkahkan kakinya menuju mobilnya. Namun sebelum masuk, mata Khalinza menangkap kehadiran seorang anak laki-laki yang tak jauh dari tempat dirinya berada.
"Sar, itu Hafi" tunjuknya dengan wajah girang
Sarhan pun mengikuti arah tunjuk istrinya, "oh iya Za"
"Hafi!" Teriak Khalinza memanggil dan membuat anak laki-laki pemilik nama itu mencari suara orang yang memanggilnya barusan.
"Disini!" Sambungnya sambil melambaikan tangannya di atas kepala. Hingga membuat remaja itu menatapnya, lalu segera menghampirinya.
"Assalamualaikum kak. Ada apa ya panggil Hafi?" Tanyanya langsung pada inti sembari menyalami punggung tangan Khalinza dan Sarhan secara bergantian.
"Waalaikumsalam. Jadi aku panggil kamu karena ada hal yang mau di bicarakan, eh bentar-bentar. Teman-teman kamu yang lain mana?"
"Mereka ada di sana kak, lagi pada istirahat"
"Ya udah, kita kesana yuk."
"T-tapi di sana tempatnya kotor"
"Gapapa Hafi, yuk kesana"
"Hmm. Kak Linza tunggu disini aja, biar Hafi yang panggilkan mereka buat kesini"
"Emangnya gapapa? Jaraknya agak jauh lho itu, aku ikut aja deh, sekarang kamu naik mobil bareng kita" titah Khalinza sembari membukakan pintu mobil.
"Aku jalan aja deh kak"
"Gapapa naik mobil aja Hafi, kita gak jahat kok. Kamu pasti takut kita berdua ngapa-ngapain kan? Tenang aja, aku sama Sarhan bukan penculik"
"Gak gitu kak. Hafi ngerasa gak enak aja"
"Bareng aja Fi, kita kan mau kesana ketempat teman-teman kamu, masa iya kamu jalan. Ayo naik" Sarhan ikut menimpali
Akhirnya Hafi mengangguk finish, lalu mereka bertiga memasuki mobil dan Sarhan pun mulai menjalankan mobilnya.
Tak sampai 5 menit, mobil putih itu berhenti di tepi jalan lebih tepatnya di bawah jembatan yang sangat jarang dilintasi oleh kendaraan lain. Dapat dilihat, beberapa orang anak kecil sedang duduk lesehan dengan hanya beralaskan kardus bekas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemilik Takdir
Teen Fiction☠️PLAGIAT DI LARANG KERAS!☠️ Cerita ini murni dari imajinasi sendiri Bagaimana jika manusia yang menciptakan takdir bagi orang lain, karena untuk membalas semua dendamnya? Lalu bagaimana dengan kehidupan orang yang menjadi pemilik takdir itu? Dan ya...