Happy reading❤️
Waktu Kini menunjukkan pukul 02.15 malam menjelang pagi, dimana semua santri putra maupun putri sedang berbondong-bondong pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat sepertiga malam.
Sholat malam atau biasa sering di sebut sholat tahajud, sholat yang di lakukan 2 rakaat tepat nya di sepertiga malam.
Secara bahasa, tahajud berarti berupa melawan atau meninggalkan tidur, sedang kan menurut istilah fiqih, sholat tahajud adalah sunnah malam hari yang dilakukan setelah tidur.
Namun dua orang gadis masih di dalam kamar asrama, karena Shafa masih berusaha untuk mengajak khalinza yang tidak mau pergi ke masjid.
"Gue gak bisa sholat tahajud Shaf" ucap khalinza masih terus berusaha melepaskan genggaman tangan dari gadis yang berbeda 1 tahun dengannya.
"Nanti aku ajarin kak inza cara sholatnya." Tutur gadis yang sudah memakai mukena berwarna putih.
"Gak mau. Gue gak bisa!"
"Kak inza dengerin Shafa ya, shalat tahajud itu akan melatih kesabaran kita sebagai seorang hamba. Hal ini di isyaratkan dalam surat At-Tur ayat 48, Allah SWT menyebut perintah untuk mengerjakan salat malam setelah perintah bersabar."
"Lo aja yang ke masjid, gue disini aja mau tidur ngantuk!" Usirnya, sembari menutup kepalanya menggunakan bantal.
Shafa yang memberi nasihat namun tak di hiraukan oleh Khalinza membuatnya menyerah dan putus asa untuk mengajak kakak sekamarnya itu ke masjid. "Ya udah, kalo kak inza gak mau, aku gak akan maksa lagi." Setelah mengatakan itu Shafa pun pergi meninggalkan khalinza sendirian di kamar.
Pada akhirnya Khalinza tidak pergi ke masjid, karena tidak tahu cara melaksanakannya, lalu gadis itu menjauhkan bantal yang menutupi kepalanya dan dia hanya berdiam diri saja di kamar sembari berusaha untuk tidur.
Tetapi perkataan syafa tentang Gus Sarhan tadi membuatnya terus kepikiran, apakah perkataan yang di ucapkan gadis itu benar? Jika benar dia harus apa? Siapapun tolong Khalinza saat ini.
"Karena aku pernah dengar isu dari omongan santri-santri pesantren ini, katanya dulu ada seorang gadis yang menyukai Gus sarhan dan dia mau di jodohkan dengan gus. Namun gus sarhan menolak, mungkin karna faktor usia, kala itu Gus Sarhan masih berumur 18 tahun. Karena dirinya tidak mau di jodohkan dengan gadis pilihan orang tuanya, lalu Gus sarhan berjanji kepada ummi Rahma dan kyai Zahi."
"Janji apa shaf?" Tanya khalinza yang kini mulai penasaran dengan alur cerita Gus sarhan.
"Gus sarhan berjanji. Jika suatu saat nanti dirinya tidak sengaja mau pun di sengaja menyentuh perempuan yang bukan mahramnya, maka perempuan itu akan di jadikan istri nya Gus sarhan nanti!"
Mata khalinza pun terbelalak kaget saat mendengar penuturan shafa, namun dirinya tidak percaya "massa ada perjanjian gitu sih, gak masuk akal banget!"
"Mungkin orang lain akan mengira nya itu perjanjian yang aneh dan tidak masuk akal. aku juga awalnya ngira nya gitu, tapi makin kesini isu itu nyatanya memanglah benar, karena pada Gus sarhan mengucapkan janji itu, di sana bukan hanya ada orang tuanya melainkan ada kedua orang tua gadis yang di jodohkan dengannya, saudara-saudara gus, serta beberapa santri yang suka keluar masuk ndalem yang tidak sengaja mendengarnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemilik Takdir
Novela Juvenil☠️PLAGIAT DI LARANG KERAS!☠️ Cerita ini murni dari imajinasi sendiri Bagaimana jika manusia yang menciptakan takdir bagi orang lain, karena untuk membalas semua dendamnya? Lalu bagaimana dengan kehidupan orang yang menjadi pemilik takdir itu? Dan ya...