Terkunci

1.4K 71 2
                                        

Happy reading❤️

Kini waktu menunjukkan pukul 15.35 semua Santriawan maupun santriwati mulai kembali berdatangan ke pesantren setelah satu hari di rumahnya.

Namun seorang gadis yang kini sudah menjadi istri seorang Gus, masih saja tertidur lelap di kamar asramanya sedari tadi, bahkan susah di bangunkan.

Shafa sudah berusaha membangunkan khalinza pun kini sudah mulai menyerah, mungkin ini adalah efek karena tidak tidur semalaman dan banyak kegiatan di pagi hari sampai siang, yang menjadi penyebab gadis itu kelelahan dan tertidur nyenyak.

Tapi gadis yang kini duduk di tepi ranjang, sedang memikirkan bagaimana cara membangunkannya? Apakah dirinya harus memanggil Gus sarhan? Ah tidak, dirinya sangat ragu jika harus bertemu dengan pemuda itu.

Tak berselang lama ide cemerlang pun melintas di pikiran gadis itu, dirinya akan berpura-pura panik.

"Kak inza, kakak bangun ada Gus sarhan masuk ke dalam asrama kita!" Ucapnya berbohong, sembari memperlihatkan wajah panik.

Khalinza yang mendengarnya langsung saja bangkit dari alam bawah sadarnya, "mana sarhan, biar gue jual ginjalnya buat beli iPhone!" celetuknya sembari menatap sekeliling, namun pemuda itu tidak kelihatan batang hidungnya di sana.

"Giliran aku nyebut nama Gus Sarhan langsung bangun" ledeknya.

"Lo bohongin gue shaf?!" Dengan nada kesal

"Aku gak bermaksud untuk berbohong pada kak inza, aku terpaksa melakukan itu agar kakak bangun, soalnya aku bangunin dari tadi, kak inza gak bangun-bangun."

"Kenapa lo hobi banget sih gangguin gue tidur, padahal gue cuma tidur sebentar!"

Tidur sebentar? Apakah kakak nya gak sadar bahwa dia sudah tertidur 3 jam lebih, itu sudah melebihi masa tidur siang santri yang mengabdi di pesantren ini.

"Aku gak bermaksud mengganggu tidurnya kak inza, tapi aku membangunkan kakak ada sebab lain!"

"Apa?"

"Kak inza belum melaksanakan sholat ashar, maka dari itu aku membangunkan kakak agar melaksanakannya sebelum waktu sholatnya habis"

"Karena barang siap-"

"Oke, gue sholat ustazah Mahreen Shafana Almahyra yang bawel.." terobos nya. Dengan kaki lesu khalinza mulai melangkahkan kakinya pergi menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Sedangkan Shafa gadis itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya karena ucapan kakaknya barusan.

Di sisi lain, abi Zahi dan ummi rahma baru saja pulang dari pengajian, saat memasuki rumah. Mereka berdua melihat sarhan yang sedang sibuk dengan laptopnya seorang diri, di mana khalinza? Itulah pertanyaan yang terlintas di dalam kepalanya.

"Assalamualaikum, kamu udah makan nak?" Tanya ummi

"Waalaikumsalam. ummi, Abi kalian udah pulang?" Ujarnya sambil berdiri dari duduknya lalu menyalami punggung tangan orang tuannya secara bergantian.

"Iya, Abi sama ummi baru aja sampai, kamu udah makan? kenapa sendirian di sini? Khalinza mana? Atau ada di kamar sedang istirahat?" Ummi langsung menyerang beberapa pertanyaan kepada putranya.

Pemilik TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang