Kotak paket

904 59 10
                                    

Baik buruknya hari ini, kita harus bisa melewatinya. Lupakan sakitnya, ambil hikmahnya”

~Pemilik Takdir~

Happy Reading❤️

Pagi harinya, seorang pemuda tengah bersiap-siap karena akan pergi ke pesantren untuk menjalankan tugas mengajar di asrama, jubah putih serta sorban yang senantiasa melilit di kepalanya sudah menjadi ciri khas seorang Sarhan Ardath Zahi. Setelah di rasa sudah rapi, suami dari Khalinza itu pun keluar kamar lalu menuruni tangga untuk menemui sang istri tercinta di dapur.

Saat tiba di anak tangga terakhir, netranya menangkap perempuan cantik yang sedang menata makanan di meja. Baju daster yang melekat di tubuhnya serta rambut yang di ikat asal menandakan Khalinza tidak akan pergi kemana-mana hari ini.

"Pagi Za" sapa hangat suaminya sembari menyunggingkan senyuman manis.

"Eh Sar. Makan dulu sini, aku udah buatin makanan kesukaan kamu, telur balado"

"Emm.. kayaknya enak nih, makasih Za. Padahal kamu gak usah repot-repot lho" ujarnya sambil mengambil duduk di kursi.

"Gak repot kok. Bentar, biar aku yang ambil nasinya" perempuan itu mengambil piring lalu meletakan nasi dan telur serta lauk pauk yang tersedia di meja. Setelahnya barulah untuk dirinya

"Nasinya sedikit aja Za"

"Oke, kalo kurang nanti tambah lagi aja"

"Iya sayang"

"Nih, selamat makan.." ujar istrinya

Khalinza pun mengambil duduk di kursi samping suaminya, "nanti sore jadi kan nemuin anak-anak jalanan yang kemarin?"

Sarhan pun menelan makanannya terlebih dahulu sebelum menjawab. "Jadi, mungkin sepulang saya dari pesantren"

"Emang kamu nanti pulang jam berapa?" Tanyanya sembari memasukan sesendok nasi kedalam mulutnya.

"Sekarang itu hari Jum'at, mungkin sekitar jam satu"

Istrinya hanya manggut-manggut saja sebagai jawaban. "Nanti kalo dijalan pulang ada penjual batagor kamu beli ya, lagi pengen nih"

"Iya In Syaa Allah nanti saya beli"

"Tapi kalo gak ada yang jual gapapa, gak usah paksain beli"

"Iya.."

Mereka berdua pun melanjutkan acara makannya hingga selesai, Khalinza pun membenahi piring kotor lalu mencucinya di wastafel, setelah selesai dirinya pun menghampiri Sarhan di ruang tamu.

"Mau berangkat sekarang?" Tanya perempuan itu

"Iya. Eh Za, uang bulanan sudah saya transfer ya ke rekening kamu. Coba kamu cek udah masuk atau belum?"

"Padahal yang bulan kemarin sama kemarin-kemarin nya lagi masih ada, belum abis. Bahkan ada yang masih utuh belum aku pake"

"Kenapa gak abis?"

"Kamu pikir aja, setiap aku beli sesuatu pasti kamu yang bayarin. Apa gak numpuk tuh duit di ATM, sebenarnya aku juga heran sih sama kamu Sar"

Pemilik TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang