Happy reading❤️
Seperti janji sarhan tadi, kini mereka berdua sedang berada di mall terbesar yang berada di ibu kota jakarta.
Mereka keluar dari area pesantren sesudah melaksanakan sholat isya tadi, jadi sarhan sedikit lega karena sudah melaksanakan kewajibannya.
Khalinza kini tengah sibuk memilih pakaian muslim yang cocok dengannya, namun dirinya belum menemukan baju untuk di pakainya sehari-hari di area pesantren.
Sedangkan sarhan, pemuda itu sedang duduk di kursi yang tersedia di sana, sembari terus memperhatikan istrinya yang sibuk memilih baju.
Cukup membosankan menunggu, akhirnya sarhan mulai menghampiri khalinza. "Sudah dapat bajunya?"
Gadis itu menggeleng, "belum. Gue gak tau harus beli yang mana!"
Pemuda itu menghela nafas panjang, jadi setengah jam menunggu. Istrinya itu belum mendapatkan satu baju pun yang cocok dengannya, apakah dirinya harus menunggu 2 jam lagi agar khalinza bisa mendapatkan pakaian yang pas?
"Mba. Saya minta tolong, pilihkan pakaian yang cocok untuk istri saya" ujarnya pada pegawai yang ada di sana dengan mata yang terus menatap khalinza.
"Baik mas" jawabnya, lalu pegawai itu pun mulai memilih baju yang ukurannya pas dengan gadis itu.
Beberapa menit menunggu, pegawai toko itu kembali menghampiri mereka berdua sembari membawa pakaian yang mungkin cocok dengan khalinza.
"Ini mas, mungkin diantara baju ini cocok dengan istrinya" ucapnya, sembari memperlihatkan baju muslim model abaya terbaru yang berwarna Hitam, coklat Milo, sage, navy, pink, abu-abu, putih dan cream.
"Jadi kakanya nya mau ambil baju yang mana?"
"Ambil yan-"
"Bungkus aja mba semuanya!" sela sarhan.
"Oke, silahkan mas dan kakaknya menuju kasir"
Pasangan tersebut mengangguk, lalu pegawai tersebut berjalan terlebih dahulu pergi ke kasir.
"Itu kebanyakan!"
"Gapapa sudah kewajiban seorang suami, untuk memenuhi kebutuhan istri. Baju itukan kebutuhan kamu"
"Ish, nanti banyak orang-orang yang bilang gue kaya ibu-ibu lagi! gue malu" Ketusnya
"Jangan pernah malu untuk memperbaiki diri, mungkin sekarang kamu akan merasa seperti itu, tapi insyaallah kedepannya kamu akan nyaman dengan pakaian yang kamu kenakan sekarang. Dan kamu jangan malu jika orang lain mengejek dengan sebutan 'ibu-ibu', karena kelak kamu akan menjadi seorang ibu, ibu dari anak-anak kita" gombalnya
Khalinza pun memutar bola matanya malas, lalu pergi dari sana meninggalkan sarhan, entah kenapa dirinya di buat salah tingkah oleh pemuda itu barusan.
"Total nya satu juta untuk 8 baju ya kak" ucap kasir tersebut.
"What! Kok murah ya mba, biasanya harga segitu gue cuma dapet 1 baju doang." Kagetnya
"Iya kak, bos kami hari ini sedang merayakan berdirinya toko pakaian muslim ini yang ke dua tahun, jadi kami semua sedang mengadakan diskon 50% untuk pembelian baju yang lebih dari 5 pasang" jelasnya.
"Oh" ucapnya hanya ber 'Oh' saja
Sarhan mulai mengambil dompet yang ada di saku celananya dan mengambil kartu berwana hitam atau biasa di sebut 'black card' lalu memberikannya pada kasir tersebut.
Kasir tersebut menerimanya, dan sesekali melirik-lirik pemuda yang ada di depannya. Siapa yang tak terpesona dengan pemuda tampan yang bernama Sarhan Ardath Zahii, tapi sayangnya pemuda itu sudah memiliki pasangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pemilik Takdir
Dla nastolatków☠️PLAGIAT DI LARANG KERAS!☠️ Cerita ini murni dari imajinasi sendiri Bagaimana jika manusia yang menciptakan takdir bagi orang lain, karena untuk membalas semua dendamnya? Lalu bagaimana dengan kehidupan orang yang menjadi pemilik takdir itu? Dan ya...