Scorching Rain

123 11 0
                                    

.

.

.

"Menurut data dari Biro Statistik Kota Linkon, lebih dari 50% wanita lajang pernah mengalami pelecehan dalam berbagai tingkat oleh orang asing..."

Aku membaca artikel yang terpajang belakangan ini. Topik ini tengah panas untuk diperbincangkan.

Siang ini aku tengah menghabiskan waktu bersama Rafayel. Kami menikmati makan siang di salah satu restoran Kota Linkon.

"Ini makanan penutupmu. Selamat makan!"

Pelayan meletakkan dua mangkuk es krim di meja kami.

"Kenapa kamu bisa dapat satu scoop es krim ekstra padahal kita membayar dengan harga yang sama." Protes Rafayel

"Karena terakhir kali aku kesini, aku membantu penjaga toko dan memberi pelajaran pada orang mesum yang bejat, jadi dia selalu memberiku tambahan." Jawabku

"Wow.. Kamu benar-benar berkeliling Kota Linkon setiap hari melakukan tindakan heroik."

"Aku tidak sepertimu. Kamu hanya peduli pada diri sendiri dan tidak peduli dengan orang-orang di sekitarmu."

"Apa kamu pernah mengalami hal serupa sebelumnya?" Tanya Rafayel

"Aku adalah seorang hunter berpengalaman. Bahkan jika seseorang mencoba, aku akan menghajarnya dalam hitungan detik."

"Lalu bagaimana jika orang jahat itu lebih berpengalaman daripada kamu? Aku yakin yang bisa kamu lakukan hanyalah menakut-nakuti Wanderers tingkat rendah."

Ucapan Rafayel mengingatkanku pada sesuatu yang mengganjal belakangan ini.

"Sebenarnya, akhir-akhir ini aku merasa seperti sedang diikuti. Mungkin itu hanya imajinasiku... Tapi setiap kali aku menoleh untuk melihat siapa orang itu, tidak ada seorang pun di sana."

Setelah mendengar ceritaku, Rafayel terdiam sejenak dan bersiap beranjak bangun.

"Kalau es krimmu sudah habis, ayo pergi." Ajaknya

"Kamu mau pergi kemana? Aku lelah setelah menghabiskan sepanjang hari berbelanja perlengkapan seni bersamamu..." Keluhku

"Sudah larut malam. Aku akan mengantarmu pulang."

"Wow, tiba-tiba jadi perhatian?"

Aku menatapnya tak percaya.

"Bukankah kamu baru saja mengatakan aku tidak peduli dengan orang-orang di sekitarku?"

Rafayel membersihkan remah-remah dari tangannya saat dia bangkit untuk pergi.

"Mulai sekarang aku akan peduli dengan orang-orang di sekitarku. Dimulai dari kamu."

LnD


"Kalau dipikir-pikir, orang-orang jahat sedang mencari sasaran empuk dan kamu termasuk semua kriteria mereka. Seorang wanita muda yang tinggal sendirian dan sering keluar rumah pada malam hari, dengan jadwal kerja yang tidak teratur."

"...atau mungkin aku hanya terlalu banyak menonton berita." Kataku mengoreksinya

"Memiliki sepasang mata ekstra akan membantumu mengidentifikasi aktivitas mencurigakan. Mari ikuti rute yang kamu lalui setiap hari untuk pulang. Siapa tahu kita bisa menemukan sesuatu."

Malam tiba dan toko-toko di kedua sisi jalan menyala. Ada banyak lalu lintas di jalanan.

"Roti goreng! Jangan lewatkan! Sepuluh per kotak! Dapatkan diskon 50% untuk kotak kedua!"

Rafayel's momentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang