Sea of Golden Sand (1)

159 11 0
                                    

Perjalanannya melewati pasir keemasan ibarat Dewa Laut berjalan menembus ombak.

.

.

Love and Deepspace.

#1

Bertahun-tahun telah berlalu di planet sederhana Philos. Dan di negeri ini hiduplah seorang putri bangsawan. Hatinya, murni dan tanpa cela, diberkati oleh para dewa. Ia melindungi Philos selamanya, memberikan keabadian kepada penghuninya.

Sumber kemuliaan Philos adalah hati sang Putri, dan hal itu menghasilkan cinta dan rasa hormat yang tak ada habisnya. Semua orang mendoakan yang terbaik untuk Yang Mulia.

Untuk melindungi hatinya, sang Putri melakukan pengorbanan kecil. Dia tidak akan pernah bisa meninggalkan istananya.

Buku menggambarkan Philos dengan sungai dan laut yang berkelok-kelok, namun bagi sang Putri, "di luar" adalah sebuah taman kecil.

Keinginan terbesar sang Putri adalah meninggalkan istana dan melihat dunia dengan matanya sendiri...

-Legends From Deepspace: Prolog Lautan Pasir Emas

Ulasan Cerita

"Dengan seragam pelayan Nona Natasha, tidak ada yang akan mengenaliku." Ujarku

Hari sudah malam. Aku duduk diatas perahu sembari mengayuh dayung. Aku menyamar sebagai pelayan memakai pakaian pelayanku agar tidak tertangkap.

"Upaya pelarianku yang kesembilan puluh sembilan. Semoga aku berhasil!"

Tak lama setelah perahu berlayar, sekelompok penjaga bergegas masuk dari belakang.

Penjaga: "Air. Di sana!"

"Aku tidak percaya. Mereka sudah menemukanku!"

Tiba-tiba anak panah dengan beberapa tali terpasang pada porosnya terbang kearahku. Beberapa panah menusuk perahu dan menyeretnya ke darat.

Perahu itu terombang-ambing. Aku kehilangan keseimbangan dan jatuh ke danau dengan cipratan air.

"...TIDAK!"

Rumput laut melingkari pergelangan kakiku, menarikku ke kedalaman danau. Namun meski dilanda ketakutan yang akan datang, kekuatan besar tiba-tiba melonjak. Itu memelukku.

Tubuhku yang tenggelam menjadi rileks. Dengan kekuatan di sekelilingku, airnya terasa nyaman. Sebuah suara, tegas dan jelas, berbicara kepadaku.

??: "Perintahkan mereka untuk pergi. Jangan katakan apa pun tentang keberadaan orang lain."

??: "Mengangguklah jika Anda mengerti."

Tenggelam adalah hal yang mengerikan. Aku mengangguk, dan tubuhku naik ke permukaan.

"Hampir saja... Uhuk... Uhuk... Aku hampir mati..."

Belum sempat seluruh tubuhku menapaki daratan dengan sempurna, penjaga telah datang.

"Nona Natasha? Apa yang membawamu ke danau pada jam segini?" Tanya salah satu dari mereka

"Ah... Yang Mulia kehilangan gelangnya pagi ini. Saya sedang mencarinya." Elakku

"Airnya sangat dalam. Yang Mulia pasti menggunakan ini sebagai pengalih perhatian."

"Periksa Yang Mulia dan pastikan pintunya terkunci. Musuh telah menyusup ke kota. Bangsawan telah terbunuh."

Setelah penjaga pergi, aku menyeret diriku untuk mendarat.

Orang asing muncul dari air dan mendekat.

"Apakah anda seorang penyelamat? Terima kasih. Namun mengapa anda berada di bawah air?" Tanyaku

Dia melirik ke arahku, lalu duduk. Dia menundukkan kepalanya dan merobek sepotong kemejanya dari bahu kirinya.

Luka di bahunya masih mengeluarkan darah.

"Apakah... itu karena anak panah tadi?"

Tanganku secara alami mendekat padanya.

"Jangan sentuh saya." Ujarnya

"Anda kehilangan banyak darah dan berada di dalam air. Itu akan terinfeksi."

"Jika anda ingin menolong, rahasiakan pertemuan kita."

Dia menggunakan kain robek untuk membalut lukanya. Dia berdiri untuk pergi.

"Tunggu!"

Ini mengecewakan, upaya pelarianku yang ke sembilan puluh sembilan gagal.

"Saya akan tutup mulut, tapi anda harus membantu."

Dia menghentikan langkahnya.

"Bagaimana jika saya menolak? "

"Saya hanya perlu berteriak memanggil para penjaga. Mereka akan datang kesini. "

"Anda bahkan tidak akan bisa mengeluarkan suara apa pun." Jawab orang asing itu

"Saya tidak mencoba mengancam Anda!"

Dia berbalik. Wajahnya tanpa ekspresi seolah menunggu permintaanku.

"Yang ingin saya katakan... Sejak Anda memasuki istana, Anda harus mengetahui jalan keluar!"

Aku mendekat dan berbisik ke telinganya.

"Maukah anda membawa saya bersama?"

.

.

🛶...

Rafayel's momentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang