Event : Adventure Above Clouds (Story)

111 9 0
                                    

Summer's Event : Mystic Adventure

"Oath Swan"

*

*

🦢 PROLOG:
"Permata di Air, Menakjubkan di bawah Cahaya Bulan yang Suram"
~~~


Pada jam-jam paling gelap di malam hari, sebuah kastil diselimuti kabut. Hanya kerlap-kerlip lilin yang menyala memecah kesunyian di koridor.

Aku mengangkat gaunku dan melihat sekeliling.

Mungkin aku tidak perlu menjadi licik.

'Aku seharusnya menjadi seorang putri dari negara tetangga, dan diundang sebagai tamu. Tapi sebenarnya aku di sini untuk mencari harta karun dan membawanya kembali ke kerajaanku...'

'Karena aku seorang tamu, aku seharusnya bisa berkeliling.'

Setelah memulai permainan Sumpah Angsa dengan Rafayel, aku mendapati diriku mengenakan gaun ini.

Aku berperan sebagai seorang putri dari negara tetangga. Misiku adalah menemukan harta karun itu dan pulang ke rumah bersamanya.

Masalahnya aku tidak tahu lokasi harta karun itu. Aku juga tidak tahu di mana Rafayel berada.

Aku memasang mahkota di kepalaku dan berjalan ke taman kastil.

Di hamparan pasir yang luas terletak Kerajaan Gurun, sebuah negara yang bertengger di atas satu-satunya oasis, dengan kastil megahnya berdiri dengan gagah di jantung surga yang hijau ini.

Di ujung koridor marmer dengan lengkungan, sebuah taman menyerupai hutan hujan tropis terletak dengan tenang di bawah sinar bulan.

Tidak seperti taman lain dengan bunga-bunga indah dan tertata rapi, taman ini dipenuhi tanaman merambat hijau dan pakis yang rimbun dan bergoyang.

'Aku memiliki firasat taman ini akan dikunjungi Rafayel.'

'Kalau dia tidak ada di sini, aku tidak harus mencarinya kemana lagi.'

Saat menaiki tangga batu dan melewati beberapa pohon pisang, aku menemukan gemericik genangan air di tengah taman.

Beberapa angsa berada di permukaan air, dengan santai merapikan bulunya.

'Danau?'

'Deskripsi misi menyebutkan harta karun itu adalah "permata di dalam air"... Mungkin ada di sekitar sini.'

"Sehari berlalu, tapi aku belum melihat Keira."

Sebuah suara terdengar entah darimana.

Mengikuti suara itu, aku melihat Rafayel sedang berjongkok di tepi danau. Berpakaian seperti seorang pangeran, dia berbicara pada dirinya sendiri, punggungnya menghadapku.

...Atau lebih tepatnya, dia sedang ngobrol dengan angsa yang memiringkan kepalanya.

"Kau tahu, kastil besar inilah yang menjadi penghalang antara aku dan dia... Kami benar-benar sepasang kekasih yang bernasib sial."

Rafayel's momentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang