Lost In Your Eyes

110 7 0
                                    

10 days with you..

.

.

00.00

"Hai, aku mau beli satu es krim stroberi... dan kue itu, tolong."

"Tolong tunggu sebentar."

Aku diam-diam mengikuti Rafayel, mengamatinya dari gang sambil melapor kembali ke Thomas.

Aku:

"Jangan khawatir, Thomas. Rafayel sepertinya sedang keluar jalan-jalan. Mungkin kita terlalu memikirkannya."

Thomas:
"Tidak, tentu saja tidak sesederhana itu. "

"Undangan lelang yang dia terima berasal dari pasar gelap. Ini hanya undangan semata. Dia pasti merencanakan sesuatu dan merahasiakannya dari kita. "

"Beberapa orang yang bekerja di pasar gelap adalah penyelundup barang seni. Mereka bahkan dapat menculik artis dan memaksa mereka bekerja untuk pelelangan."

"....Bagaimanapun, awasi dia."

"Jangan biarkan dia berinteraksi dengan orang-orang dari pasar gelap. Akan lebih baik lagi jika kamu bisa membuatnya kembali ke studio!"

Saat aku fokus membalas pesan Thomas, Rafayel tiba-tiba berjalan mendekat. Aku segera bersembunyi.

"Permisi, bolehkah aku mengambil fotomu?"

"Apa?"

Dari bayang-bayang, seorang pemuda berjalan mendekat dengan kamera di tangannya.

Sepertinya dia seorang mahasiswa?

"Maaf... Ini mungkin agak mendadak, tapi menurutku kamu terlihat sangat keren. Aku ingin memotretmu."

"Uhh.. Itu.. "

"Jangan khawatir, maksudku tidak ada salahnya. Aku seorang siswa fotografi dari sekolah seni terdekat. Sesekali aku keluar untuk mencari inspirasi."

"Cari inspirasi? Tentu..."

"Ngomong-ngomong, Nona, apakah kamu di sini sendirian? Aku cukup mengenal tempat disini. Aku bisa membawamu berkeliling. "

"Thanks but no thanks. Tapi dia tidak sendirian."

"...!"

Aku terkejut. Rafayel tiba-tiba datang padaku dan masuk dalam percakapan dengan alami.

"Jadwal kami sangat padat, jadi aku khawatir dia tidak punya waktu untuk berpose untuk berfoto. Maaf."

"Oh! Aku minta maaf karena mengganggu kalian berdua... ya"

Rafayel meletakkan satu tangannya di dinding, dengan lembut meraih daguku, dan memalingkan wajahku untuk menatap tatapannya.

"Kenapa kamu tidak melihatku saja?"

Buru-buru aku menyamarkan detak jantungku yang berdebar dengan cepat karena..

...tertangkap basah.

"...Sayang sekali. Padahal aku belum pernah dipotret oleh fotografer profesional sebelumnya." Keluhku

"Tidak ada yang perlu di sedihkan. Penyesalan hanya menambah karakter dalam hidup."

"...."

"Kenapa kamu mengikutiku?"

"...."

"Sebelum kamu berbohong, jangan lupa bagaimana aku baru saja menyelamatkanmu. Membalas kebaikanku dengan tipu daya bukanlah ide yang bagus."

Rafayel's momentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang