Dangerously Close

260 20 0
                                    

©Love and Deepspace

..

.

Tiiiinnn... Tiiiiiiinnnnnnnnn........!!!!

"Membunyikan klakson dengan keras tidak akan membantu kita bergerak lebih cepat. Kebisingan sebanyak apa pun tidak akan membuat situasi kita lebih mudah, jika kamu lupa." Komentarku namun Rafayel masih dengan pendiriannya

"Tapi itu membantuku mengungkapkan apa yang aku rasakan, lho."

"Sebenarnya kita akan berhasil jika saja kamu menginjak gas di lampu hijau terakhir."

"Tapi kita harus melambat di lampu lalu lintas. Itu adalah sesuatu yang ku ketahui sejak kelas tiga."

Aku memandangi hamparan mobil yang tampaknya tak ada habisnya di depan kami. Yep, tampak jelas bahwa kami terjebak. Dan waktu terus mengejar kami yang tak bisa bergerak.

"...Hah. Seharusnya kita naik sepeda saja." Ujarku menyesal, "Sebuah pameran yang diadakan bersama Rafayel, seorang artis terkenal dan merek parfum terkenal di dunia... Bukankah reporter akan menindasmu karena sikapmu yang datang terlambat?"

"Bukan karena telat, tapi kalau kita datang naik sepeda, Orang-orang pasti mengira ini hari lapangan. " Jawabnya santai. Dia berbeda sekali denganku yang khawatir dia akan datang terlambat.

"Katakanlah, kamu telah membuatku dalam situasi yang menegangkan. Tapi bisakah kamu memberi tahuku mengapa aku juga diundang?"

Kami dalam perjalanan pembukaan parfum baru yang berkolaborasi dengan Rafayel sebagai senimannya. Pria ini memang selalu mendapatkan undangan dan perhatian tapi bukan berarti aku juga bisa terlibat dalam acara semacam ini. Dipikirkan bagaimanapun aku tidak memiliki hubungan yang membuatku harus datang.

"Akan ada banyak orang di pameran itu dan aku akan membutuhkan pengawal. Setelah banyak pertimbangan, kamu adalah pilihan terbaikku." Jawabnya

Ah, dia benar. Aku memang bertugas sebagai bodyguard- nya.

"Ingatlah untuk tetap dekat denganku dan lindungi aku nanti."

"....satu-satunya yang saat ini ingin ku lakukan hanyalah menjaga jarak denganmu." Ujarku aku menolehkan pamdanganku kearah lain selain menatapnya.

Seekor Samoyed yang menjulurkan kepalanya ke luar jendela belakang mobil di sebelah kami menarik perhatianku.

"Lihat, anjing itu tersenyum pada kita!"

Nyala api tiba-tiba menyembul dari ujung jari Rafayel. Samoyed itu berteriak dengan menyedihkan, lalu mundur ke dalam mobil.

"Apa kamu juga membully seekor anjing sekarang? " Omelku

"Apa kamu tidak lihat kalau dia tengah mengolok-olokmu? Ada ejekan dan rasa jijik di matanya. Aku hanya membantu menjaga martabatmu."

".... "

"Kalau kita terus melaju dengan kecepatan ini, kita beruntung bisa tiba di sana saat matahari terbenam."

"VIP terkenal sering datang terlambat. Meskipun yang datang terakhir, semua mata akan tetap tertuju pada kita." Jawabnya

"...Kalau begitu berhentilah membunyikan klakson!"

LnD

Astaga aku benar-benar lelah. Padahal perjalanan yang seharusnya terasa singkat jadi terasa lebih berat. Berita baiknya Rafayel dan aku akhirnya datang ke pameran sebelum dimulai,

....dan aku hampir dibutakan oleh lampu kamera dimana-dimana.

"Mr. Rafayel kearah sini. "

"Mr. Rafayel bisakah anda melihat kami sebentar. "

Rafayel's momentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang