Forgotten Sea (4)

65 12 3
                                    

Temukan seseorang yang akan menciummu, bahkan jika kamu tidak memberi mereka dunia.

Cintai jiwa yang seperti milikmu, yang melengkapimu.

Cinta dan kematian adalah hal terpenting dalam hidup.

Kematian hanyalah masalah waktu, maka cinta dengan sepenuh hati bisa dihimpun.

Lemuria: Buku Besar Dewa Laut, Bab 3

.

.

Sepanjang hidupku, aku hanya memikirkan bagaimana aku akan mati. Pikiranku terfokus untuk melarikan diri dari kuil itu dan menempa jalanku sendiri. Saya menolak untuk dikorbankan.

...Aku tidak pernah membayangkan Dewa Laut itu nyata, dan kami juga tidak akan segera terikat bersama dengan sumpah.

Rafayel berjanji akan melepaskanku jika aku menjadi pengikutnya yang paling taat sebelum Upacara Dewa Laut.

Ini sangat penting bagiku.

"...Kalian harus waspada. Manusia memakan segalanya. Ikan selalu bisa menjadi hidangan utama."

"Kami juga suka makan ikan! Ikan apa yang mereka sukai?"

"Mereka juga cenderung menggunakan air panas untuk mandi."

"...!!!"

Tanpa melakukan apa pun, Algie mengajakku berkeliling Kota. Aku mendengarkan para murid yang tengah menyimak di kelas mereka.

"Apakah kamu ingat nyala api Lemuria? Kami menyebutnya Matahari Di Bawah Ombak. Api menjadi lemah seiring berlalunya musim. Dewa Laut harus menyalakannya kembali saat upacara kedewasaan-Nya." Ujar Algie

Aku menatap Rafayel. Anak-anak mengelilinginya, meraih tangannya, memaksanya bermain dengan mereka.

Dia menciptakan bola api, cahayanya menerangi setiap wajah.

"Seperti yang harus kamu ketahui, kita berada di Laut Dalam. Sinar matahari tidak bisa mencapai tempat ini, apalagi cahaya bulan.

Tanpa nyala api ini, Lemuria akan terjerumus ke dalam kegelapan yang mengerikan. Jika kami tidak dapat bertemu satu sama lain, kami akan berubah menjadi binatang buas yang mengerikan!"

"Kekhawatiran kalian unik..." Kataku

Dibandingkan dengan dunia manusia, Lemuria adalah utopia yang hanya terlihat dalam dongeng.

Mereka bisa berenang dengan bebas dan menyerupai manusia. Menurut legenda, cinta dan kebebasan menentukan cara hidup Lemurian. Mereka juga tidak tertarik pada peperangan.

Lagu, dongeng, cangkang langka dan mutiara mereka dimasukkan ke dalam botol yang bisa dicuci ke darat.

"Keong mereka dikatakan... menyimpan suara selama bertahun-tahun..." Aku menatap Rafayel yang berdiri di samping ku. "...Tuan Dewa Laut, apakah kamu mendengar apa yang baru saja aku katakan?"

Rafayel tidak mendongak. Dia memberiku keong biru, asal usulnya tidak diketahui.

"...Hal yang menakjubkan itu ada? Apa sebutannya?" Tanyaku

"Ia tidak memiliki nama. Perlakukan itu sebagai Keong Keajaiban yang Ajaib."

".... "

"Ambil. Cangkangnya akan menyimpan semua ratapan dan keluh kesahmu yang tak ada gunanya."

".... "

Karena Rafayel asyik membaca, aku membisikkan kata-kata keji ke dalam Keong.

"Kamu bukan Dewa Laut. Kamu adalah Dewa Penderitaan! Semoga kamu terlahir sebagai monster laut di kehidupanmu selanjutnya. Teripang atau tiram bisa digunakan atau..."

Rafayel's momentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang