Forgotten Sea (2)

79 9 0
                                    

.

.

"Apakah dia sudah mati?"

"Bisakah mayat digunakan untuk penelitian?"

"Tubuhnya hangat, dan dia masih bernapas. Kenapa dia tidak bangun?"

Samar-samar aku mendengarnya.

Suara dari mereka saling bersahutan.

"Apa kamu lupa pelajaran kita dalam Studi Anatomi Manusia? Mereka tidak seperti kita."

"Pasti hipoksia serebral yang disebabkan oleh perbedaan tekanan. Mari kita catat pengamatan ini dalam laporan kita berikutnya..."

Suara anak laki-laki dan perempuan..?

"Jika jiwanya sudah kembali ke surga, kita harus bertanya pada Rafayel apakah kita bisa membedahnya. Perguruan tinggi tersebut belum memiliki spesimen manusia baru selama ratusan tahun."

"Uhh... " Aku berusaha untuk bangun.

"D-dia sudah bangun! Matanya terbuka!"

"Tempat apa ini...?"

"Apakah aku... berada di bawah ombak?" Gumamku bertanya-tanya.

"Jaga jarak darinya. Dia menggigit."

"...!!! "

Bayangan itu segera mundur beberapa langkah.

Apa yang... mereka rencanakan?

Orang yang mereka panggil dengan sebutan 'Rafayel' mencondongkan tubuhnya padaku. Berusaha melihat wajahnya dengan lebih baik, aku melihat dia adalah seorang muda, cantik... Lemurian.

Mulutnya bengkak, dan sepertinya ada luka di bibirnya. Saat mata kami bertemu, dia melotot.

Aku menelan ludah, tidak yakin apakah Lemurian ini punya niat buruk.

"Um... Dimana aku?" Tanyaku lagi

"Sekilas akan terlihat bahwa kamu berada di Lemuria."

"Rawat lukanya dan berikan dia pakaian bersih. Aku akan memberi tahu Penatua Amund bahwa kami telah menemukan pengikut setiaku." Ujarnya lagi

"Um, kamu penyelamatku, kan? Aku harus mengucapkan terima kasih-"

Tapi lemurian cantik itu pergi sebelum aku menyelesaikan kalimatku.

"Jangan khawatir. Saat Rafayel membawamu kembali, sepertinya kamu akan muntah-muntah bersama kepiting selama dua minggu."

Dari tempat persembunyian, seorang gadis muda muncul. Penasaran dan bersemangat, dia duduk di tepi tempat tidur.

"Namaku Algie. Dia Konche. Kamu adalah manusia hidup pertama yang kami temui! Well, ada orang yang berenang mengikuti arus, tapi tidak ada yang bisa bicara sepertimu..."

Gadis lemuria itu terlihat bersemangat.

"Kau membuatnya takut, saudari. Lihat, tangannya gemetar seperti udang melihat ikan paus untuk pertama kalinya."

Kali ini pemuda lemuria yang menimpali. Namanya, Konche?

"Oh, maafkan aku. Aku tidak bermaksud begitu." Ujar Algie

"Kenapa... Bolehkah aku tahu kenapa kamu membawaku ke sini?" Tanyaku

"Kamu akan mengetahuinya saat kamu mengunjungi Kuil. Ini adalah kisah yang sangat, sangat panjang. Aku akan menceritakannya di jalan."

Algie memberitahuku bahwa di Laut Dalam terdapat Kerajaan Lemuria yang terlupakan. Dewa Laut atau Dewanya Laut, tinggal di sana. Dia melindungi apapun yang disentuh oleh angin laut yang asin.

Rafayel's momentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang