Radiant Halo

91 17 5
                                    

Ternyata viewersnya banyak ya. Kalau ada yang mau liat momen2 male lead lain (Xavier&Zayne) bisa cek di profilku..

Tapi jangan jadi pembaca gaib aja, tolong tinggalkan jejaknya bisa berupa bintang atau komentar.

Enjoy!

⭐ 💬

.

.

Nona Talia adalah bibi Rafayel dan penyanyi sopran terkenal. Penampilannya malam ini di Linkon City. Dia mengundang Rafayel dan aku untuk hadir.

Konser baru satu jam lagi, namun aku masih kesulitan mengenakan gaun malamku. Rafayel mendesakku untuk bergegas dari balik pintu. "Ayo! Kita harus segera berangkat atau Talia akan mengomeliku jika kita datang terlambat. Apa gaun malamnya pas?"

"Tentu saja! Aku akan segera keluar... Ugh.. Kenapa susah sekali memasang tali korset...?" Gerutuku

"Yah, Seperti itulah gaun kelas atas. Jika tidak sulit untuk dipakai, itu akan disebut pakaian olahraga. Hei, aku benar-benar berdiri di sini. Kamu yakin tidak akan meminta bantuanku?"

Aku membuka pintu, dan Rafayel berdiri di depanku dengan ekspresi jengkel di wajahnya. "Baiklah kalau begitu, kalau kamu mau."

Rafayel masuk dan berdiri di depanku. "Apa yang kamu lihat? Berputarlah."

"Baik... "

"Bisakah kamu menata rambutmu kembali?" Tanya Rafayel sambil berdiri di belakangku dan menarik ikat pinggang gaun itu beberapa kali.

"Bersikaplah lembut!"

"Lebih lembut lagi dan itu akan jatuh setelah beberapa langkah. Selesai."

Aku berbalik, memegang gaunku saat aku berputar di depannya.

"Bagaimana? Elegan, bukan?" Tanyaku

"Kamu tidak hanya elegan, kamu juga bersinar sangat terang, kamu akan membakar aula." Gombalnya

"Oh, hentikan! Jika bibimu mendengar omong kosong yang kamu ucapkan, dia akan mencaci-makimu."

"Apa yang harus aku takuti? Kamu kan bisa melindungiku." Jawabnya santai

"Haah.. Gaun malam ini sangat ketat. Aku bahkan tidak bisa bernapas dengan benar..." Keluhku

"Kamu tidak makan banyak? Wah, kamu membuat pengorbanan yang sangat besar.."

"Aku biasa berlari dengan karung pasir berat yang diikatkan ke tubuhku sebagai bagian dari latihanku. Bernafas adalah kerja keras saat itu. Ini bukan apa-apa."

"Kalau aku tahu kamu akan menderita, aku akan membelikanmu pakaian olahraga."

Aku berjalan ke pintu dengan gaun malam dan meletakkan sepatuku di lantai. "Dengar, aku bahkan menyiapkan sepatu hak tinggi untuk acara spesial ini." Kataku

"Heels itu terlihat menakutkan. Kamu yakin tidak mau memakai sepatu kets?" Tanya Rafayel

"Kalau kamu mengganti sepatu kulitmu dengan sandal jepit, aku akan memakai sepatu kets."

Dia ingin aku menggunakan sepatu kets di sampingnya yang terlihat formal dan rapi dengan sepatu kulitnya, aku akan terlihat sangat berantakan dan tidak sepadan kalau begitu!

"Tapi aku mungkin akan tersandung jika memakai sandal jepit. Sini, ulurkan tanganmu. Coba ambil beberapa langkah terlebih dahulu." Ujarnya kepadaku

Aku berpegangan pada lengan Rafayel untuk mendapat dukungan saat aku mengenakan sepatu hak tinggi dan mengambil beberapa langkah pertamaku yang goyah.

Rafayel's momentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang