Heartfelt Moment

107 10 12
                                    

Salah satu kartu favorit >~~<❣️

©Love and Deepspace

.

.

"Kita sudah melihat begitu banyak desain yang indah, loh. Pasti kita sudah menemukan sesuatu yang disukai bibimu, bukan?" Tanyaku

Kami sudah berkeliling sejak pagi mencari hadiah untuk bibinya, Talia.

"Oh, tentu saja. Seperti lampu kristal, anting-anting zamrud lalu tas tangan mutiara bersulam di sana. Dia akan menyukai semua ini."

Dia sudah menemukan hadiah yang tepat? Lalu kenapa dia tidak membelinya?

"...Kalau begitu, apa lagi yang kamu cari?"

"Sesuatu yang menarik." Ujarnya

Aku mengerutkan alisku bingung, "Tapi bukankah sebaiknya kamu memilih sesuatu yang disukai bibimu karena itu adalah hadiah?"

"Rumahnya mungkin sudah penuh dengan barang kesukaannya. Jika aku menambah koleksi miliknya, maka hadiaku tidak akan terlalu unik."

"Bagaimana jika dia tidak terlalu senang dengan kreativitasmu?" Mendengar perkataanku, Rafayel mengangkat alisnya. "Jika kamu terus mencari di sungai yang sama, pada akhirnya kamu akan kehabisan harta karun untuk ditemukan."

"Entahlah Rafayel, aku yakin hadiah kejutan yang tidak terlalu terduga akan lebih baik daripada hadiah unik."

"Hadiah kejutan yang 'tidak terlalu terduga'? Itu hal yang saling bertentangan."

"Tapi, hadiah untuk orang yang kamu sayangi itu seperti apa? Kamu ingin memberi mereka kejutan yang menyenangkan, namun juga ingin memastikan bahwa itu adalah sesuatu yang mereka sukai."

Rafayel mengangguk dan mengamatiku dengan cermat. "Kalau begitu caramu memilih hadiah, bagaimana kamu masih punya cukup energi untuk berpikir?"

"Apa yang ingin kamu katakan? Kamu tidak tahu berapa banyak rambutku yang rontok karena memilih hadiah untuk seseorang tertentu."

Aku menatapnya dan dia menyeringai. "Apakah preferensi seseorang ini sulit diketahui?"

"Aku yakin kamu akan mengalami kesulitan yang sama sepertiku jika kamu harus mencarikan hadiah untuk seseorang yang memiliki selera luar biasa dan sangat menyukai kecantikan." Kataku

"Kalau aku tidak akan melakukannya."

"Kalau begitu, apa yang akan kamu lakukan?"

"Berikan seseorang itu sesuatu yang menurutku menarik." Katanya

"Sesuatu yang menurutmu menarik" aku berpikir dan ingatanku tertuju pada hadiah yang terakhir kali dia berikan padaku. "Kalau dipikir-pikir, waktu itu kamu menghadiahkanku buah beri Hauptschessen..."

"Yap, itu adalah buah beri yang telah punah selama lebih dari satu abad. Hanya sedikit orang di dunia yang mempunyai hak istimewa untuk mengetahui seperti apa rupanya... dan kamu adalah salah satunya."

"Lalu saat kamu memberiku papan ketik emoji..."

"Aku berencana membuat sebuah mahakarya hanya dengan emoji. Itu akan membiasakanmu dengan gayaku sebelumnya."

"..."

"Unik sekali kan?"

"Ya, aku rasa aku tidak akan menerima hal seperti itu dari orang lain."

Rafayel nampaknya puas dengan jawabanku. "Ah, akhirnya ada yang menarik."

Aku melihat ke arah yang dia tunjuk dan melihat bola marmer besar yang berlubang.

Rafayel's momentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang