#2
.
.
Di tengah malam, istana sunyi. Namun di luar tepat di ibu kota, kehidupan malam baru saja dimulai.
Pasar yang ramai berlimpah, jalanan dipenuhi lampu dan pedagang yang haus akan emas.
"Ini sangat hidup dan semuanya sangat menarik! Saya belum pernah melihat ini sebelumnya."
Aku sibuk terpana pada lingkungan yang baru kutemui tanpa menyadari jika orang asing yang ku temui jauh di depanku. Aku dengan buru-buru mengikutinya.
"Tunggu..! Tunggu!"
"Saya sudah membawa anda keluar dari istana. Hutang saya sudah terbayar." Ujarnya
"Anda terdengar menyendiri, tapi tetap memberi saya kesenangan. Anda sangat baik. Anda tidak akan meninggalkan saya, bukan?"
"Anda tidak boleh berharap terlalu banyak dari orang asing."
"Anda baik pada saya, tapi saya tidak tahu harus memanggilmu apa."
"Nama saya tidak penting. Lagipula kita akan segera berpisah."
"Saya tidak setuju! Anda adalah orang terpenting kedua bagi saya. Saya ingin tahu nama anda."
"Maaf...? " Dia tampak bingung
Sebagai seorang gadis kecil, keinginan terbesarku adalah melihat dunia di luar istana. Setelah bertahun-tahun dan 99 kali percobaan, dia mengabulkannya dengan mengangkat jarinya.
"Bagi saya, anda adalah...
Spirit pengabul keinginan saya yang berharga!"
"Karena anda muncul dari air. Anda seperti Dewa Laut." Kataku dan orang asing itu hanya terdiam
"Tuan Dewa Laut, Anda—"
"Nama saya Rafayel." Katanya
"Ra'el? Apakah anda baru saja membuat nama?" Tanyaku
"Dan apa yang membuat Natasha lebih unik?" Tanyanya balik
"Lord Ra'el, ada banyak hal yang bisa dilakukan dan dimakan... Apakah Anda punya koin? Kantong saya kosong. Bisakah Anda... Ahem, saya akan membayar anda kembali setelah saya kembali ke istana."
"....
Izinkan saya memberi tahu anda bahwa saya berencana mengunjungi jalan ketiga saja."Persuasi adalah salah satu dari sedikit keterampilan yang aku pelajari sebagai seorang putri.
Meski tampak acuh tapi dia bersedia memenuhi permintaanku.
"Tusuk sate ini enak! Apa yang mereka gunakan? Saya akan meminta koki untuk membuatnya ketika saya kembali ke istana."
"Yang penting anda menikmati rasanya. Tidak perlu memikirkan yang lain."
"Oh.. Mereka menjual tikus! Lucunya! Kita harus membelinya." Tunjuk ku pada salah satu pedagang
"Itu adalah gerbil*. Mereka ada dimana-mana di luar kota."
"Gerbil?"
"Anda baru saja makan beberapa."
"...Apa?! Anda berbohong!"
Mungkin bagi Rafayel, jalan ketiga hanyalah sebuah fatamorgana di kejauhan.
Semua karena aku meluangkan waktu untuk menganggur di jalan pertama.
"Apakah ini riasan? Taruh beberapa di pergelangan tangan anda agar saya bisa mencium baunya."
"Ini bumbu untuk digunakan pada daging."
"Lampu kecil ini menggemaskan! Saya harus membeli satu untuk digantung di dekat tempat tidur."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafayel's moments
Romancesource: Love and Deepspace Terjemahan pribadi. Tidak mengambil keuntungan apapun dari terjemahan ini. Berisi myths, anecdots, etc yang berkaitan dengan Rafayel. 'MC =Keira Agatha'