Langkah kaki gadis-gadis cantik berjalan memasuki kelas Anya sembari mengibaskan rambutnya yang sangat cantik sehingga membuat aura mereka terpancar.
Gadis-gadis tersebut menatap Anya dengan tatapan yang lembut. "Hai, Anya!" sapa Kiera sambil berdiri di samping meja Anya.
Anya menyelipkan kembali kertas itu ke dalam laci dengan cepat, lalu memandang Kiera dan 3 gadis lainnya. "Hai?" balasnya dengan sedikit kebingungan.
Mereka mengambil kursi dan duduk di dekat Anya. "Call me Kiera, and these are my friends," kata Kiera dengan manis.
3 gadis itu melambaikan tangan sembari memperkenalkan diri masing-masing. "Mika - Salwa - Nabila."
Anya tersenyum tipis saat menatap mereka semua. "Salam kenal."
"Gue denger-denger sih, lo anak pindahan ya?" tanya Salwa yang sedang duduk di kursi depan meja Anya.
"Iya, gue baru aja pindah sekolah di sini," jawabku dengan sedikit ramah.
Mika menatap Anya dengan antusiasme yang terpancar di matanya. "Lo cewe keren yang di kantin tadi kan?" tanya Mika penuh semangat.
"Lah, kan emang dia gimana sih lo? Masa masih nanya!" sahut Salwa sedikit geram mendengar pertanyaan Mika.
"Eh santai dong," balas Mika dengan nada bercanda.
Nabila, yang lebih pendiam, tersenyum dan menambahkan, "Tapi memang benar, kamu terlihat menarik. Kami senang bisa bertemu denganmu," pujinya dengan halus.
Anya tersenyum sembari mengucapkan terima kasih kepada mereka semua. "Terima kasih, kalian juga keliatan asik."
Kiera, yang sejak awal memperhatikan interaksi mereka, tersenyum puas. "By the way, lo mau gabung dengan kita ga?" ajaknya dengan suara ceria.
Mendengar ajakan itu, Anya terdiam sebentar karena bingung merespon, sejujurnya Anya belum terbiasa, tetapi dia menganggukkan kepalanya, berharap dengan memiliki banyak teman bisa lebih membuatnya cepat menemukan pelaku tersebut.
___________________________________________
Bel pulang sekolah sudah terdengar, semua murid segera pulang ke rumah masing-masing.
"Nya, mau barengan ga?" ajak Nabila sembari mengendarai mobil mewahnya di area parkiran.
Dia menolehkan pandangannya ke arah suara yang memanggil namanya. "Eh, thanks Bil tawarannya, mungkin lain kali aja ya, soalnya gue bawa motor," balas Anya tersenyum manis sambil memegang helm.
"Yaudah, aku duluan ya," sahut Nabila membalas senyuman Anya.
Selang beberapa menit, seorang lelaki menghampiri arah Anya dengan menekan kuat tombol bel motor. *TINN
"Apalah?" sahut Anya memasang ekspresi datar yang sedang duduk di atas jok motor.
"Kok ga kaget? Aih lupain dah, ayo pulang, barengan aja," ajak Samuel dengan wajah tampannya yang tersembunyi di balik helm.
Anya menolak tawaran Samuel dengan tegas. "Gue ada urusan, jadi lo pulang duluan aja." Dia menghidupkan mesin motornya lalu pergi meninggalkan Samuel.
"Sakit juga ya ditolak."
****************
KAMU SEDANG MEMBACA
Identitas Tersembunyi
Mystery / ThrillerAnya & Luna adalah anak kembar yang non-identik dengan kepribadian yang bertolak belakang. Ketika Luna menjadi korban bullying dan tabrak lari, Anya memutuskan untuk mencari tahu siapa pelakunya. *** Anya terpaksa mengorbankan waktu untuk hobinya, b...