NMF 2: DADDY!?

11.3K 603 8
                                    

⚠️ ADULT STORIES!
Udah follow belum? Kalau belum follow dulu dong. Jan lupa masukkan ke perpus biar dapat notif dari aku TERCINTAH💋

Jangan hanya baca tinggalkan vote+komen kalian

JANGAN SIDER!

____

"Kamu umurnya berapa sayang?"

Evan yang tengah duduk dipangkuan Renza sontak membulatkan matanya. Ia yang tak mengerti rasanya disayang oleh keluarga pun sedikit aneh dengan panggilan 'sayang' yang dilontarkan Jeano kepada dirinya.

Jeano mengangkat sebelah alisnya. "Sayang?" ucapnya lagi membuyarkan lamunan Evan.

"Eh, aku lima belas om," jawab Evan segera. Wajahnya kini memancarkan senyum manis dengan mata yang ikut tersenyum juga. Jeano menatap anak itu datar sebentar. Setelahnya pun ikut menarik senyum diwajahnya.

"Panggil saya Papa, sayang," tegur Jeano membuat anak itu terdiam.

"Kamu kan udah jadi adek aku. Jadi kamu manggil om itu Papa ya," ujar Renza ikut menjelaskan. Evan tampak berpikir keras. Setelahnya ia menatap Jeano yang duduk disebelahnya dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan. "Papa? Of course," ucapnya menunduk kembali dengan senyum itu.

Perjalanan dari panti ke mansion terbilang cukup jauh. Evan bertanya banyak hal tentang keluarga barunya ini. Akhirnya ia mengetahui bahwa ia dan Nino tinggal bersama kembali karena pria yang memilih Nino adalah adik dari papanya. Ternyata ia mempunya kakak yang lain. Bahkan mereka ada empat jika ditotal kan.

____

"APASIH KENAPA GUE ADA DISINI!?"

"Sayang plis dengerin dulu."

"NGGAK MAU! LO ITU GAK LEBIH DARI OM-OM PEDO!"

"LEPASIN GUE!"

Nino berusaha sekuat tenaga melepaskan tangannya yang dicengkeram oleh tangan kekar pria itu. Ia sudah bangun dari pingsannya dan langsung menuruni ranjang empuk yang menjadi mimpinya. Dengan tergesa-gesa, ia berjalan keluar hingga tersungkur didekat tangga.

Daniel yang sedang mengerjakan pekerjaannya dilantai satu pun, lantas berdiri mendengar suara benturan. Ia yakin, Nino sudah bangun dari tidurnya. Ia pun memutuskan berjalan cepat menaiki tangga dan mendapati Nino berusaha berdiri tertatih dari jatuhnya.

Daniel membantunya untuk berdiri. Namun karena Nino yang terus-menerus memberontak tak ingin disentuh Daniel pun, membuat pria itu menyudutkannya ke dinding dengan tangan kekarnya yang mencengkram tangan kecil itu. Nino kehabisan akal. Perbedaan kekuatan masing-masing membuat Nino ingin menyerah. Daniel melihat wajah Nino yang sudah lebih tenang. Ia pun menggendong Nino ala bridal style untuk memasuki kembali kamar tempat Nino keluar tadi.

Daniel mendudukkan secara perlahan tubuh ringkih ditangannya. Kemudian ia berlutut didepan Nino yang bernapas tak karuan. Ia juga mengusap air mata yang keluar dari ujung mata indah milik Nino. Setelahnya ia kembali berdiri, mendekatkan tubuhnya dengan Nino yang sama sekali tidak menjauh kali ini.

"Ngghh," suara yang sangat disukai Daniel tak sengaja keluar dari mulut kecil itu tatkala ia menggigit telinga milik Nino. Garis bibirnya tertarik membentuk senyum smirk. Sudah lama rasanya ia tidak sesenang ini. Rasanya ia ingin melakukannya lebih jauh.

Daniel mendorong tubuh kecil Nino, dan membuka selangkangannya. Ia melonggarkan dasi yang terasa mencekik lehernya. Kemudian ia pun membuang dasi hitam itu ke sembarang arah.

"Jangan takut, honey," lirih Daniel lembut ditelinga Nino. Ia mulai memasukkan tangan beruratnya kedalam baju tipis itu. Baju yang ia pakaikan ketika Nino hilang kesadaran tadi. Ia memainkan nipple anak itu dan membuat Nino sedikit mengerang karena merasakan sesuatu yang baru ditubuhnya.

NOT MY FATHER! (1821)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang