NMF S2 44: Hadiah

1.6K 78 10
                                    

Warning adult stories!

HAPPY READING 😋

============================

Sudah lama, semenjak Violet tak ada lagi didunia. Tak terasa, Nino yang sudah menginjak kelas dua belas hingga perayaan kelulusan pun dilakukan. Nino tak tahu-menahu soal Erlangga. Ia ditinggalkan begitu saja dirumah berhari-hari hingga Daniel pun menyuruhnya untuk tinggal dirumah yang sudah disediakan untuk mereka berdua usai menikah.

Kehampaan hidup tanpa orangtua kembali ia rasakan. Mungkin karena sudah terbiasa, Nino bisa menerima keadaan dengan cepat. Berdamai dengan rasa sakit dan menjadi lebih baik kedepannya. Ia akhirnya mendapat predikat murid emas selama dua tahun terakhir di sekolahan. Berhasil mengalahkan Renata teman sekelasnya dan juga murid lain dari kelas sebelah.

Saat ini, ia dan kekasihnya sedang berada disebuah restoran mewah untuk makan malam bersama. Pencahayaan yang redup dan musik yang autentik membuatnya bisa rileks sejenak. Langit malam yang ditaburi ribuan bintang semakin mendukung suasana kali ini. Malam seolah berpihak padanya dengan cara menyajikan pemandangan kota yang indah dari tempatnya sekarang.

Disaat remaja berpakaian formal itu menyantap makan malamnya, ia teringat akan perkataan Raden siang tadi. Manga nya udah tamat. Lo bisa beli semuanya sekaligus biar lo gak penasaran sama kelanjutannya. Ucap remaja seperantara dengannya. Nino mengetukkan dua jarinya secara bergantian keatas meja. Bagaimana caranya agar ia bisa memilikinya dengan cepat sementara ia tak punya cukup uang.

Kartu milik Andra kemarin disuruh paksa oleh Daniel untuk mengembalikannya.

"Dad?" panggilnya ingin meminta pada Daniel saja. Pria berstelan Tailored Jacket itu menaikkan sebelah alisnya menatap kekasihnya. "Hadiah Nino mana?" tanyanya tanpa malu dengan tangan yang telah menengadah dihadapan Daniel. Pria tersebut sontak meletakkan sendok dan garpu nya, sesaat sebelumya sempat membeku. Mengambil tissue yang berada tak jauh darinya, dan mengelap area sekitaran mulutnya.

"Ekhem, hadiah apa?" tanya pria itu berbalik berdehem membuat Nino cemberut. "Lulusan terbaik pertama setelah bertahun-tahun lho. Hadiahnya mana?" ucap anak itu kembali dengan matanya yang menatap tak suka.

Daniel memperhatikan tangan yang tengah menengadah dihadapannya sekarang, lama. Kemudian matanya bergulir menatap Nino yang masih cemberut padanya. Tangan kecil itu bergerak-gerak. Seolah, meminta Daniel agar memberinya dengan cepat.

"Hadiah, hm?" tutur pria itu dengan kepala yang telah dimiringkan. "Baiklah, kalau begitu Daddy akan memberimu hadiah."

============================

"D-daddy?"

Sekitar pukul sebelas malam, mereka pun tiba dirumah. Harusnya, sekarang Nino marah karena Daniel tak menepati janjinya. Ia sudah menghentakkan kakinya ke lantai bak anak kecil. Namun saat hendak menghadap Daniel diruang makan, ia melihat perubahan yang kental dari wajah tampan kekasihnya.

Terlihat sangat dingin. Alisnya semakin turun dari biasanya. Matanya menatap tajam dirinya. Daniel membuka jaketnya dan melempar ke sembarang arah. Terlihat jika pria itu tengah memakai kemeja yang sudah lumayan sempit untuknya. Bisa ketahuan karena bagian kancingnya tengah merenggang sekarang.

Pria itu mendekat dengan wajah yang tak biasa, hingga Nino mundur perlahan. Sial, meja makan yang terletak disana membuatnya buntu dan berakhir dengan wajah yang menempel pada bidang dada prianya.

Daniel mencengkram dagu hingga membuat Nino terpaksa mendongak. Ia mencoba tak menatap mata elang milik Daniel yang terlihat menakutkan baginya. "Tatap mataku ketika aku berada di depanmu, Honey!"

NOT MY FATHER! (1821)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang