NMF 6: Want to play, hm?

9.4K 409 9
                                    

⚠️ ADULT STORIES!
Udah follow belum kalau belum follow dulu dong. Jangan lupa vote+komen biar aku rajin update dan semangat.

Jangan lupa masuk perpus biar dapat notif dari aku TERCINTAH💋

JANGAN SIDER!

Bejir lah banyak banget yang sider. Lama lama ku hancurkan dunia.

____

Sayup-sayup mata cokelat itu mulai terbuka dan menampilkan ruangan yang berbeda dari sebelumnya. Ia merasa loteng yang ia lihat sebelumnya, rasanya tidak semewah dan se-elegan ini. Namun kenapa bisa berubah begitu cepat? Rasanya tadi ia tertidur sekitar pukul sebelas siang. Namun kenapa jam dinding itu menunjukkan pukul tujuh malam sekarang?

Nino merubah posisinya dari tidur menjadi duduk. Ia memegangi kepalanya yang entah kenapa terasa sangat sakit. Kemudian ia mengedarkannya pandangannya ke sekeliling ruangan. Ruangan yang rapi dan dipenuhi barang-barang yang mewah. Ia mencoba mengingat dimana ini. Owh ini di...kamarnya Daniel?

Lantas Nino membuka selimut yang menutupi dirinya. Setelah berdiri dilantai granit itu, ia menyadari bahwa ia sudah berganti pakaian. Ia mengarahkan tubuhnya ke cermin full body yang terletak disamping nakas. Nino mengepakkan lengannya melihat dirinya di cermin. Lalu kemudian ia pun menunduk untuk melihat kebawah.

"Badjingan, kenapa gue pakai baju gede kayak gini!?" umpatnya merasa kesal. Tadinya ia memakai kaos putih pas badan dengan celana pendek berwarna cream. Sekarang ia malah memakai kaos oversize dengan boxer nya yang tertutup baju itu.

"Ckk, pasti dia." tuduh Nino dan bergegas pergi dari sana. "Aww aww." Saat ia hendak membuka pintu ganda itu, seseorang sudah lebih dulu membukanya. Siapa lagi yang berdiri disana kalau bukan Daniel?

"Mau kemana hm?"

"Mau keluar lah, pake nanya!"

Daniel terlihat tidak baik-baik saja. Pria yang hanya memakai kemeja putih itu menatap Nino dingin. Dengan tangan yang masuk kedalam saku celananya, ia berjalan masuk dan membuat Nino mundur kebelakang.

Daniel menutup pintu itu. Setelahnya ia berjalan menuju kursi tunggal yang ada disana. Daniel mendudukkan tubuhnya dikursi yang terlihat menjadi singgasana nya dengan kaki yang disilangkan. Matanya tak teralihkan dari lelaki cantik yang berdiri didepan pintu sana.

Tanpa pikir panjang, Nino langsung membuka pintu berniat pergi dari sana. Namun apa? Kenapa pintunya terkunci? Perasaan tadi Daniel hanya menutupnya tanpa menguncinya. Namun kenapa ini sangat sulit untuk dibuka?

Nino kembali berbalik menghadap pria yang masih memasang wajah datar itu. "Mana kuncinya!?" Ia tidak peduli jika Daniel sekarang sedang marah dan tidak bersahabat untuk diajak kompromi. Yang penting ia ingin kunci kamar itu dan keluar dari sana.

"Panggil Daddy!"

Nino mengerutkan keningnya. Masih sempatnya lelaki itu menyuruhnya memanggil Daddy? Apakah ia tidak lihat kalau Nino sama marahnya dengannya? Karena apa? Ya karena tanpa sepengetahuannya ia dipindahkan kesini diam-diam dan juga bajunya pun diganti menjadi seperti ini.

Daniel akhirnya bangkit dari duduknya. Ia berjalan pelan mendekat ke bocah itu dengan tangan yang masih masuk kedalam saku celana. Bunyi langkah kaki yang dihasilkan dari sepatu Daniel membuat Nino tegang. Entah kenapa, perasaannya sangat tidak enak sekarang.

____

Sekitar pukul dua siang, Daniel masuk ke mansion nya dengan raut wajah yang dingin. Kedua alisnya saling bertaut dengan rahang yang mengeras. Sebelum melangkah lebih jauh, ia mengedarkan pandangannya melihat ke sekeliling isi mansion. Ia hanya melihat Renza dan Evan yang sedang santai diruang tamu. Lalu hanya beberapa maid yang berkeliaran membersihkan rumah besar itu.

NOT MY FATHER! (1821)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang