NOT MY FATHER! (1821)

NMF THE ENDING!

Hello ges maap keun lama begete soalnya keenakan ngegambar ala ala Webtoon gitu🗿susah juga satu adegan aja kayak mau ngik ngik akoh ditambah watashi sedang atit🤧sekarang masih sakit sih tapi nyempetin nyelesein ending🗿

Okeh lopyuuu happy reading sayang ku semua.

============================

"Itu, bekas cupang dari anak itu?"

"Hm."

"Ternyata dia brutal juga."

"Cepat katakan kau mau membicarakan apa!? Aku rela menahannya demi bisa kesini!"

Bryan mendelik tajam. Diruangan kebesaran ini Bryan memutuskan bertemu dengan mantan Bosnya. Ada hal penting yang ingin ia bicarakan, dan juga ia butuh pendapat pria itu akan dua prihal yang membingungkan.

Bryan mengambil map dari tangan anak buahnya, dan melambungkannya diatas meja hingga mendekat kepada Daniel. "Bacalah," katanya menyandarkan punggungnya kebelakang.

Sebuah surat permintaan anonim. Hal yang mutlak ada di organisasi gelap ini. Siapapun berhak mengirimkan keluhan seperti membalaskan dendam, membunuh orang lain dan sebagai macamnya dengan menggunakan tangan orang-orang yang ada disini. Bayarannya tentu tak ada kata murah. Jika saja bayaran terasa kurang oleh Sang Bos, maka bersiap satu keluarga pengirim surat beserta orang terdekat akan musnah, dengan sebelumnya merampas habis isi rumah.

"Kau! Beraninya kau--."

"Tenanglah! Aku belum menandatangani nya!"

Bryan membenarkan posisi duduknya. "Aku bimbang, apakah aku harus mengambilnya atau tidak. Secara, bayarannya juga lima kali lipat dari harga asli!"

"Jika kau berani, ku pastikan mayat mu dan ibumu akan habis dimakan oleh para anjing gila!"

"Hey, hey, hey! Tidak boleh membawa orangtua!"

"Makannya! Jika mau pemakaman ibumu tenang maka jangan pernah menerima dan menandatangani sejenis surat seperti ini!"

Daniel murka. Ia mengambil korek apinya dan membakar surat yang diberikan Bryan tadi hingga hangus tak bersisa. Setelahnya pria itupun pergi tanpa ada sepatah kata apapun terucap darinya.

"Bodoh! Bakar saja. Kan aku,,,"

============================

Boleh apa saja. Membakar, membunuh atau ditembak.

Perkara hal yang terus terpikirkan hingga Nino menyadarkannya dari lamunan. Daniel segera menerbitkan senyum manisnya agar Nino tidak memikirkannya. Sebetulnya yang harus ia pikirkan adalah dirinya sendiri.

"Mm Dad, kita pulang yuk?"

Tidak. Tidak boleh sebenarnya. Terbakar identik dengan bangunan. Bisa saja yang terbakar adalah rumah mereka. Membunuh identik dengan penculikan. Tidak, Nino tidak boleh jauh darinya. Daniel mencoba memberi pengertian bahwa ia ingin menghabiskan waktu bersama. Tak mau pulang sebelum kegelisahan hatinya hilang.

Seharian mereka berada dijalanan dan tempat umum, itu membuat Nino sedikit tidak nyaman. Namun perasaannya masih sama tidak enaknya sejak terakhir kali meninggalkan Bryan tadi. Ia menghentikan mobilnya dan parkir dibelakang gedung sebuah toko. Memberi jarak karena takut sewaktu toko ini terbakar, Nino akan baik-baik saja.

"Daddy ingin keluar sebentar. Kamu tunggu disini ya."

Sekali anggukan, Daniel langsung melangkah keluar. Pikirannya tidak luput dari pertemuan tadi. Entah kenapa ia tak bisa tenang. Padahal ia bisa saja mencari siapa yang memberi surat itu. Namun sepertinya kekhawatirannya jauh lebih besar.