NMF 20: Kepergok

3.2K 127 6
                                    

WARNING ADULT STORIES!

Udah follow belum? Kalau belum follow dulu dong+masukkan ke perpus biar dapat notif dari aku TERCINTAH💋

Jangan hanya baca, tinggalkan vote+komen kalian.

JANGAN SIDER!

____

Pagi-pagi sekali, Nino menyibukkan dirinya di dapur dengan beberapa bahan makanan mentah yang siap berenang di dalam minyak panas. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Namun, tak seorang pun datang menghampiri meja makan untuk mengisi perut mereka yang keroncongan.

Beberapa saat setelahnya, Nino telah memasukkan bahan-bahan tadi ke dalam sebuah kotak makan. Entah kenapa dirinya berniat membawakan sarapan buatannya untuk seorang pria yang kini telah melaju dijalanan. Daniel pamit kepada Nino pagi-pagi sekali karena pekerjaannya yang kian menumpuk tanpa makan ataupun minum, masuk kedalam perutnya.

"Kita pergi sekarang ya," pinta Nino kepada Alex yang sedaritadi berdiri tegap menunggu tuan kecilnya selesai. Setelah mengiakan, Nino kemudian pergi meninggalkan dapur untuk bersiap-siap ke kantornya Daniel untuk mengantarkan makanan yang ia buat dengan susah payah.

"Tuan Kecil sangat hebat," decak kagum Alex mengambil paper bag cokelat itu dengan niat memindahkannya ke dalam mobil.

Suara senandung kecil terdengar dari dalam mulut Nino. Ia kini yang tengah bersiap-siap tak memudarkan senyumannya sedaritadi. Entah kenapa pagi ini hatinya terasa sangat gembira. Mungkin efek dari permainan semalam?

Kini mobil hitam milik Daniel yang biasa ditumpangi Nino, melaju dengan kecepatan sedang dijalan raya. Dirinya kini tengah memperhatikannya ramainya kendaraan berlalu lalang. Anak-anak sekolah juga sudah memenuhi halte bus untuk menanti kendaraan tersebut menjemput mereka. Ada juga, para pesepeda yang tengah melaju dijalan khusus dirinya.

Alex melirik Nino dari cermin depan. Senyum tipis miliknya tertarik ketika melihat tuan kecilnya yang senantiasa berbahagia. Walaupun beberapa waktu yang lalu ia sempat panik atas hilangnya Nino, ia kini mencoba melupakan kejadian buruk itu dan memilih lebih berhati-hati kali ini.

"Berhenti menatapku, Alex."

Peringatan yang sangat lembut kini terdengar ditelinga milik pria tersebut. Ia mencoba memutar kepalanya agar dapat melihat tuannya secara langsung. Disana, Nino yang awalnya fokus ke jalanan beralih menatap dirinya dengan senyuman yang terlihat sangat manis. "Maafkan aku, tuan."

____

Sebuket bunga mawar putih, kini berada ditangan kanan milik Erlangga. Pagi-pagi sekali, ia datang ke rumah sakit untuk menjenguk bidadari pujaan hatinya. Ia sudah izin kepada Daniel dari tadi malam. Setelah benar-benar diberikan izin barulah ia pergi menemui wanita tersebut.

Awal pintu dibuka, bau khas rumah sakit terasa menusuk hidung. Erlangga meletakkan buket bunga miliknya didalam sebuah toples kaca yang ada diatas nakas. Setelahnya, ia menarik kursi yang ada disana dan mendudukkan tubuhnya menghadap seorang wanita yang tengah terbaring lemah.

"Mau sampai kapan kamu nutup mata?" tanya Erlangga tanpa ada jawaban darinya. Ia mengangkat tangan kecil yang ditusuk oleh jarum infus itu, kemudian mengecupnya singkat.

Erlangga berdiri dari duduknya lalu berjalan kearah jendela. Ia membuka tirai tipis berwarna biru muda itu. Sinar matahari pagi yang lumayan menyengat, menghangatkan dirinya saat itu juga. Erlangga memperhatikan jalan raya yang sudah ramai dilalui oleh kendaraan. Mereka mengejar waktu agar tidak terlambat untuk memulai hari mereka, baik disekolah maupun ditempat kerja.

"Ni--no."

Panggilan yang diduga berasal dari seorang wanita yang tengah lemah diatas brankar, membuat Erlangga berbalik. Matanya membulat sempurna tatkala melihat wanita itu kini sudah siuman. Pria tersebut mendekat dan langsung mengangkat tangan wanita itu kembali dan mendengarkan apa yang diinginkan olehnya.

NOT MY FATHER! (1821)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang