19

1.3K 36 0
                                    

Kini Luna beranjak ke kamar mandi, Luna melirik ke bawah melihat Bagas masih asyik memainkan game nya. "Tuh orang gak ada niatan sholat apa," gumam Dinda dalam hati berniat ingin mengajak nya solat.

"Eh burung hantu sudah subuh waktunya sholat bukan main ponsel," ucap Dinda, namun Bagas masih asyik dengan handphone nya.

Merasa tak di hiraukan Dinda melempar bantal pada handphone nya hingga jatuh. "Huft cari gara gara aja Lo, gak lihat apa gue lagi maen, ganggu aja, ganti rugi handphone gue pecah nih layarnya," jawab Bagas kesal.

"Bodo amat lagian kamu sih aku panggil gak menggubris, handphone kamu cuma pecah sedikit gak masalah kan," ucap Dinda.

"Awas Lo ya gak tanggung jawab banget sih, pokoknya titik gue minta ganti rugi," ucap Bagas.

"Gak mau," sanggah Dinda tidak mau ganti rugi.

Melihat wajah Dinda masih basah Bagas menyentuh tangannya agar wuduk nya batal.

"Bagas jadi Batal nih," ucap Dinda kesal Luna keluar dari kamar mandi merasa heran kedua nya bertengkar lari larian mengelilingi sofa.

"Kalian ini siap siap gih kita solat berjamaah di musolah, sekalian arsen bangunin gas," ucap Luna.

"Iya kak itu tuh bocil dulu suruh wuduk nanti gantian," ucap Bagas menunjuk ke arah Dinda.

"Enggak mau, bara aja mbak, setelah itu baru dinda," ucap Dinda karena takut Bagas menjahili nya lagi.

"Kamu dulu,"

"Kamu," jawab dinda.

"Kamu Dinda,"

"Kamu bagas,"

"Aduh pusing lagi ngeributin apaan sih," ucap arsen mengerjap dan duduk mendengar pertengkaran kedua nya.

"Bangun juga Lo, ayo sen kita solat dulu wuduk di musolah jangan di sini ada bocil usi berkeliaran," ucap Bagas menarik paksa arsen keluar.

Luna hanya tersenyum melihat tingkah laku kedua nya. "Din maafin adek mbak ya dia tuh suka usil tapi aslinya baik kok,"

"Iya mbak gak papa tungguin aku wuduk dulu," sambil menunggu Dinda selesai wuduk Luna duduk di sebelah abahnya, tiba tiba abahnya membuka mata nya. "Alhamdulillah Abah sudah bangun," ucap Luna senang.

"Iya nak kamu udah solat apa belum?" Tanya kyai dipta.

"Belum bah nungguin Dinda masih wuduk tadi sih di jahilin bagas sampai wuduk nya batal," jawab Luna.

Selang beberapa menit dinda selesai wuduk. "Kyai sudah bangun," ucap Dinda senang.

"Alhamdulillah din, sana kalau mau solat habis ini segera kembali ya lun bantu Abah ke kamar mandi, Abah juga mau solat," ucap Abah di balas anggukan oleh Luna.

Luna dan Dinda pergi ke musolah saat membuka pintu, secara bersamaan Bagas membukanya. "Sudah selesai gas solat nya," tanya Luna di depan pintu.

"Sudah lah mbak aku kan gak super lelet kayak si bocil ini," ucap Bagas.

"Ini juga kan gara gara kamu," jawabnya dengan kesal. Saat akan melangkah bara menyentuh tangan nya lagi hingga wuduk nya batal. "Mbak lun tuh adikmu bikin wuduk ku batal lagi," ucap Dinda kesal sedangkan Bagas terkekeh geli.

Luna tak tahan dengan sikap Adi nya menjahili keterlaluan. "Bagas ikut mbak ke musolah kamu jangan Dinda sampai selesai solat," ucap Luna dengan tegas.

"Arsen aja mbak aku gak mau jagain tuh bocil," jawab Bagas.

"Loh kok gue sih gas, yang jahil juga Lo kok," ucap arsen.

"Arsen bantuin Abah di dalam, Abah sudah sadar takut nya mau ke kamar mandi, Bagas ikut mbak sekarang," ucap luna tak bisa di bantah, dengan kesal Bagas mengikuti Kaka nya dari belakang menuju musolah sedangkan Arsen masuk ke dalam.

Dinda ambil wuduk lagi sedangkan Bagas menunggunya di luar, sepuluh menit Luna telah selesai solat, saat hendak solat Luna berpesan kepada dinda. "Din mbak ke ruangan abah dulu ya biar Bagas nungguin kamu," ucap nya.

Di balas anggukan oleh Dinda. "Gas mbak keruangan Abah takutnya nungguin, kamu di sini tungguin Dinda setelah itu beli bubur ayam," ucap Luna.

"Kok aku lagi sih mbak," protes Bagas.

"Kalau kamu gak jahil mbak gak kan nyuruh kamu nungguin Dinda di sini," ucap Luna.

"Yasudah iya deh sana sana bagas malas di ceramahi dari tadi," ucap Bagas kesal.

Setelah itu Luna kembali ke ruangan abah nya Bagas menunggu Dinda di teras musolah.

TBC

gadis bercadar Milik Ceo Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang