29

1K 31 0
                                    

"itu kan acaranya masih dua hari lagi gas jadi kan ada tuh nanti malam dan besok tahap pengenalan siapa tau dia emang jodoh Lo," ucap arsen.

"Huft stop ngoceh sen, gak guna tau enggak," umpat Bagas.

"Yaudah di bilangin gak mau terserah Lo deh nanti juga Lo mintak pendapat gue," jawab arsen merasa kesal dengan Bagas.

Bagas memilih diam tak menggubris ucapan arsen, karena jika di tanggapi yang ada urusan nya tambah panjang.

Selang beberapa menit mereka sampai di kantor, kedua nya pergi ke ruangan masing masing. Bagas berkutat dengan laptop nya beberapa menit muna datang memberikan laporan.

"Oiya pak di depan ada buk Alana, karena tidak ada perintah dari bapak satpam tidak memperboleh kan masuk," ujar Mona.

Bagas memijat di antara kedua alis nya. "Suruh masuk biar saya saja yang nanganin," ucap Bagas kemudian menghubungi arsen agar ke ruangan nya.

"Bro ada apa," tanya arsen memasuki ruangan tersebut.

"Muna tadi laporan Kat nya ada Alana maksa ingin masuk," belum selesai bicara Alana membuka pintu tersebut dengan kasar. "Maksud Lo apa gas bilang punya tunangan Lo jahat gas," ucap alana menangis.

"Eh Lo gila ya bilang gue jahat jelas jelas yang selingkuh itu Lo, gue datang bersama orang tua gue ingin melamar Lo, tapi apa yang gue dapat Lo dengan liar nya berciuman di depan mata orang tua gue, dan Lo masih nyalahin gue," bentak Bagas. "Sen usir wanita ini gue gak mau lihat muka lagi," imbuh Bagas mengepal kedua tangan nya.

"Sana Lo pergi gak usah deketin Bagas lagi, sebentar lagi Bagas mau nikah, lagian lo sih di kasih hati minta jantung giliran di buang sekarang balik lagi, ngaca woyyyy jangan mempermalukan diri sendiri, membuang nya kemudian memungutnya kembali munafik Lo," ujar arsen merasa geram dengan Alana.

"Awas Lo sen, gak seharusnya Lo ngehakimin dan ngata ngatain gue," umpat Alana kesal meninggalkan kantor tersebut sedangkan Arsen masuk ke dalam.

TBC

gadis bercadar Milik Ceo Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang