49

1K 32 0
                                    

"teruslah begini gas jangan berubah lagi," gumam nya.

"Tapi Din aku ragu apakah Allah akan menerima taubatku yang begitu banyak dosa," ucap nya.

"Bagas Tidak ada di dunia ini manusia tanpa dosa. Cuma bagaimana kita mencoba lebih baik dan menghindari dosa dosa tersebut, ingatlah dalam surat Al Baqarah ayat nya aku lupa sudah di jelaskan sesungguh nya Allah menyukai orang orang yang mensucikan diri,"

Bagas tersenyum mendengar ceramah Dinda membuat hati nya tenang. "Umi gak salah pilih istri ya din," lirih Bagas.

"Maksudnya gimana gas?" Tanya Dinda

[Ekhem ekhem cie cie]-author.

"Eh enggak enggak, maksud nya iya aku paham," dusta nya, namun Dinda mendengar ucapan Bagas hanya terkekeh. "Tinggal akuin aja gengsi Bagas bagas," batin nya.

"Din kamu gak mau tau tentang dosa dosa yang sudah aku langgar selain jarang solat?" Tanya Bagas ingin jujur semua nya.

Dinda hanya tersenyum. "Bagas dengerin nih dalam surat Al hujurat ayat dua belas rasulullah Saw Juga melarang umat nya untuk membicarakan aib nya sendiri ke orang lain. Perilaku tersebut juga sama hal nya dengan menjatuhkan martabat, emang kamu mau menjatuhkan martabat diri kamu dengan mengatakan dosa atau aibmu kepada ku," ucap Dinda.

"Iya bukan gitu juga Din lebih tepat nya jujur sebelum kita resmi ke kua, gak papa asal sama pasangan lebih tepat nya gini Din, aku gak mau suatu saat kamu mendengar berita tentang aku di luar sana, takut nya kamu kecewa, lebih baik aku mengatakan sekarang," Jawa Bagas.

"Dengar ya Bagas kafa, aku tidak peduli dengan masa lalu mu terpenting adalah masa depanmu mau berubah, biarlah masa lalumu menjadi pelajaran agar ke depan nya jauh lebih baik,"

"Terima kasih Din kamu istri ku terbaik," ucap Bagas.

"Sekarang sudah ngakuin jadi istri nih dan kata kata nya sudah ganti aku kamu nih," ledek Dinda.

Bagas menyadari nya membuang muka. "Iyalah walaupun nikah kita karena di paksa dan masih tahap pengenalan, tapi aku masih menghargai kamu sebagai istri," ujar nya dengan kesal.

"Yasudah iya deh maaf, oiya gas gimana sih menurut mu tentang hubungan kita," tanah Dinda.

"Menurutku gini Din, kita itu ibarat tunangan hanya saja Abah menikahkan kita untuk menghindari dosa, contohnya gini saat kamu kehujanan seperti tadi kalau aku dan kamu terhindar dari dosa, ya walaupun dalam Islam itu suami istri gak Boleh pisah ranjang tapi tergantung permasalahan nya juga menurut ku sih,"

"Bijak sekali anda menyikapi pak Bagas kafa," jawab Dinda tersenyum.

"Apaan sih sok bicara formal," sahut Bagas.

"Emang kenapa gak boleh ya?"

"Enggak boleh," sahut Bagas,

"Terserah aku dong," timpal Dinda.

"Dibilang ngeyel, gak boleh formal," ucap nya.

"Terserah aku lah," ujar Dinda kesal memilih merebahkan badan nya dikamar Bagas.

"Dinda ngeselin banget sih, dasar bocil ujung ujung nya pasti berakhir perdebatan, coba aja berakhir romantis gitu," gumam nya.

TBC

Hadeuh Bagas udah mulai bucin akut nih sama Dinda. Halo seng di kalian lebaran nya besok apa hari kamis kalau aku besok semangat hari ini menjalan kan ibadah puasa nya.

gadis bercadar Milik Ceo Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang