Setelah acara akad mereka sholat terlebih dahulu ke masjid, untunglah Dinda masih halangan jadi tidak perlu repot untuk berhias kembali.
Tinggalah Dinda sendiri di dalam kamar tersebut, sesekali bercermin melihat pantulan diri nya. "Benarkah ini aku cantik sekali kamu din," gumam nya.
Beberapa menit merak telah kembali ke ruangan Dinda. "Mari kita makan bersama," ucap ibuk Anggi sudah menyiapkan beberapa hidangan di meja makan.
"Maaf Tante aku buru buru soal nya takut telat," ujar Bagas.
"Jangan panggil Tante dong panggil ibu sama seperti Dinda," jawabnya.
Bagas tersenyum. "Iya ibu maaf ya, lagian arsen sudah nunggu di mobil," jawab nya.
"Iya gak papa nak pergi saja Dinda di kamar nya panggil saja," sahut buk Anggi.
Kyai dipta umi alisya dan juga Luna amani sudah berada di meja makan, barulah Anggi menyusul nya, setelah itu Bagas mengetuk pintu kamar nya.
TOK TOK TOK
Mendengar suara ketukan pintu Dinda membuka nya, Bagas berdiri di ambang pintu sambil senden di tembok. "Cepetan aku tunggu di luar kita berangkat takut telat," ujar Bagas dengan datar.
"Iya sebentar ambil tas dulu," jawab Dinda menutup pintu nya kembali.
"Huft gak sopan banget sama suami main di tutupin pintu," gerutu Bagas berjalan menuju mobil nya.
Bagas membuka pintu depan. "Ga harus nya Lo tuh duduk di belakang kasihan Dinda sendirian," protes arsen.
"Enggak males banget harus duduk di belakang bareng bocil," jawab Bagas kesal.
"Bagas kafa Lo tub ya gak berubah, dia itu bukan musuh Lo tapi istri dan Lo tau kan ini kepesta, kalau sampai Alana tau lo duduk depan dan bini Lo di belakang bakal di ketawain abis abisan Lo," ucap arsen.
"Iya iya bawel banget Lo sen!!"
Dinda keluar dari rumah nya bersamaan Bagas keluar dari mobil nya, rasa gugup dan canggung Dinda rasakan Namun dia menepis mencoba biasa aja, Bagas membuka pintu mobil. "Buruan bocil lemot banget sih," ujar nya.
Awalnya meras terenyuh saat Bagas membuka pintu mobil nya, namun Berubah menjadi kesal ketika Bagas mengejeknya. "Iya ini juga lagi jalan burung hantu, Lagian sih milih baju ribet banget giliran lama jalan nya di bilang lemot," gerutu Dinda masuk dalam mobil nya.
Arsen melihat kedua nya hanya geleng geleng kepala. Setelah kedua nya masuk barulah arsen menoleh ke belakang. "Kalian di sini sebagai tunangan menghadiri acara pernikahan mantan Lo gas, jadi usahakan bersikap romantis jangan bertengkar oke," nasihat arsen.
"Gak boleh kak arsen masak iya harus romantisan sama dia," sanggah Dinda.
"Kata siapa gak boleh, ingat ya kalian itu sah jangan kan romantisan sekedar pegangan tangan, melakukan yang lebih juga boleh," celetuk arsen, membuat Bagas dan Dinda seketika diam.
"Ngabsurt banget Lo, berangkat!! ceramah terus," ujar Bagas.
Dalam perjalanan kedua nya masih sama sama diam, kini suara arsen memecahkan keheningan. "Oiya din sudah lama ya ngajar Al Faruq," tanya arsen.
"Iya gak lama juga sih kak batu satu tahun, habis lulus kuliah masih merintis toko baju sih terus setelah agak maju barulah aku ngelamar jadi pengajar," jawab nya.
"Wah hebat dong, emang sehari bisa kirim berapa barang din," tanya arsen lagi.
"Alhamdulillah sih kak seratus kadang lebih dari seratus pcs," jawab nya, sejujur nya di hati Bagas paling dalam dia memuji ke mandirian Dinda dan juga mau berusaha.
"Wah hebat banget sih emang nya kamu Juan nya gimana Din kok bisa setiap hari ngirim nya banyak," tanah arsen masih fokus menyetir.
"Aku sih pakai aplikasi yang sedang viral ya kak, biasanya setelah selesai ngajar aku langsung live di beberapa aplikasi pasti nya," Jawa Dinda.
"Wah menguasai juga ya marketing online nya, kira kira apa sih nama akun nya ya siapa tau aja nanti ada yang cocok aku beli," jawab arsen.
Saat meminta akun nya tiba tiba Bagas kesal. "Nyetir yang bener sen banyak ceramah Lo," celetuk Bagas.
"Ini juga bener Bagas, lagian sewot Mulu Lo," protes arsen.
"Li apa namanya sekalian aku ikuti toko dan bisa aku rekomendasikan sama teman teman aku siapa tau banyak yang minat,"
"Ide bagus kak cari aja kak lilya_modis, biasanya setiap aku live di aplikasi Mana pun selalu upload di Instagram ku deh," jawab nya.
Saking asyik nya mengobrol tak terasa Mereka sudah sampai di tempat. "Bagas ingat ya Lo gandeng terus Dinda," ucap arsen di balas anggukan oleh Bagas.
Kini Bagas keluar dari mobil tersebut. "Sini tangan Lo," bisik Bagas dengan gugup Dinda memberikan tangan nya kedua nya berjalan menuju ke dalam pesta yang megah dan mewah.
Begitu juga arsen jalan di depan Bagas seperti pengawal nya saja...!!!
"Wah Hebat banget tuh Bagas baru di tinggal nikah sudah dapat yang bening aja," Celetuk salah satu teman Alana.
"Bener banget sejak kapan selera bara berhijab,"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
gadis bercadar Milik Ceo Tampan
Ficção Adolescente→Habis baca jangan lupa vote← Status: END √ Dinda Vanesa atau (Dinda) merupakan gadis yang bercukupan , penyabar, dan mampu mendapat ilmu yang lumayan baik. berusia 23 tahun. Dan dia seorang guru. dia mempunyai kedua orang tua yang sangat sayang ke...