56. kalian homo ya

1K 36 0
                                    

"gr Lo, gue perhatian karena tanggung jawab jawab gue sebagai suami takut nanti nya di bilangin suami suka menelantarkan istri,"

"Iya iya deh," jawab Dinda memilih diam.

"Kok enggak di makan jajanan nya," tanya Bagas.

"Kenyang Bagas, nanti aja,"

Tak terasa Bagas memasuki halaman rumah Dinda, keduanya di sambut ramah oleh ibu Anggi. "Assalamualaikum ibu," salam Bagas.

"Waalaikum salam duh menantu dan anak ibu baru pulang ayok masuk dulu,"

Bagas duduk di sofa sedangkan Dinda menuju kamar untuk ganti baju. "Ibuk, ayah kemana," tanya Bagas.

"Lagi di toko nak, biasa toko lagi rame, tadi ibu sih di suruh pulang sama ayah,"

"Iya ibuk, habis ini Bagas dan Dinda mau pergi lagi,"

"Mau kemana lagi nak?" Tanya ibu Anggi.

"Itu buk di suruh umi ke pesantren bantu ngurus acara nikahan nya mbak Luna,"

Dinda selesai mengganti pakaian, memakai gamis motif bunga berwarna merah jambu di lengkapi dengan hijab pasmina. "Cantik banget kamu Din," batin nya.

"Oiya gas sebaiknya solat dulu sana, ini sih sudah masuk waktu Dzuhur,"

"Siap ibuk negara, yaudah ayo jamaah," ujar Bagas.

"Aku sudah Bagas, sana solat di kamar ku ada kok sajadah sudah aku siapkan,"

"Anterin lah masa pemilik nya di luar aku di dalam,"

"Iya iya," keduanya berjalan menuju kamar, buk Anggi menatap kedua nya merasa senang. "Alhamdulillah semoga kalian selalu bahagia," ucap ibuk Anggi.

Beberapa menit setelah mengambil wuduk Bagas merapikan lengan baju nya. Handphone berbunyi.

"Din tolong lihatin siapa yang telpon aku mau solat nih," Ucap Bagas mulai khusuk solat, tertera nama arsen.

Dinda menekan tombol hijau panggilan tersambung. "Bozz Lo di mana mobil nya kok gak ada?" Tanya arsen.

"Assalamualaikum dulu kak arsen, ini aku Dinda, Bagas masih solat,"

"Aduh Dinda ya maaf lupa salam nya, kalian di mana sih aku sendirian nih di apartemen,"

"Kita mau ke rumah umi alisya kak, kata nya sih ngurusin acara mbak Luna,"

"Wah parah Bagas gak ajak ajak," gerutu arsen.

"Kakak kalau mau ikut, kita tunggu di pesantren ya cepetan,"

Setelah berbincang Dinda mematikan handphone nya. "Siapa Din?" Tanya Bagas sudah selesai solat.

"Itu kak arsen, katanya mau ikut jadi aku suruh aja ke pesantren," jawab Dinda santai.

"Yah gagal lagi dong berduaan sama nih bocil," batin nya.

"Kita berangkat Din biar cepet kelar," ujar Bagas di balas anggukan oleh Dinda, setelah berpamitan kepada buk Anggi keduanya menuju pesantren.

Mereka sudah sampai di kediaman kyai dipta, sedangkan mobil arsen sudah terparkir di halaman rumah nya.

"Assalamualaikum umi, Abah, mbak Luna," keduanya bersalaman.

"Gue gak di sapa gas jahat banget Lo!" Gerutu arsen.

"Najis sen nyapa Lo," timpal Bagas tertawa duduk di sebelah arsen.

"Dasar lo bozz gak ada akhlaq,"

Kini mereka berdiskusi mengenai acara pernikahan Luna, umi alisya ingin menggelar acara begitu mewah namun Luna menolak nya.

gadis bercadar Milik Ceo Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang