Di sebrang sana arsen dan lexxa singgah di masjid untuk melaksanakan solat Maghrib, lexxa solat terlebih dahulu saat arsen berwudhu, dan saat arsen kembali lexxa sudah selesai dan menunggu nya di teras mesjid. Dia melihat sosok arsen solat.
"Kak arsen soleh ya, gak meninggalkann solat walaupun sedang perjalanan," batin nya, memuji arsen, setelah melaksanakan solat Maghrib arsen keluar dari masjid, melihat Lexxa menunggu di teras masjid rasanya senang dan tak bisa di gambarkan suasana hati nya.
"Maaf nunggu lama ya?" Ucap arsen membenarkan lengan kemeja nya.
"Dilihat kak arsen ganteng juga ya," gumamnya memasuki mobil.
Kini arsen dan lexxa melajukan mobil meninggalkan halaman masjid. "Lexxa aku laper banget nih, temenin makan dulu gak papa?" Disaat arsen, demi mendekati lexxa cara apapun dia lewati termasuk pura pura lapar.
"Boleh, kak arsen mau makan dimana?" Tanya lexxa masih fokus menghadap Luar kaca. sedangkan Arsen fokus menyetir.
"Gak tau juga, recomend dong Makanan kesukaan mu siapa tau aku suka," akal akalan arsen agar mengetahui makanan kesukaan lexxa.
"Kalau aku sih simple aja kak, makanan di pinggir jalan jauh lebih nikmat seperti soto Betawi, sate kambing, pecel, bakso pokoknya semacam itulah enak banget apalagi berkuah dan pedes lebih mantap," sahut lexxa membayangkan saja membuatnya ngiler.
"Gimana kalau kita makan bakso beranak kayaknya seru tuh, apalagi pedes," sahut arsen.
"Maksud nya bakso yang di dalam nya ada telur dan bakso yang kecil itu ya kak," tanya lexxa.
"Iyalah lex, masak iya ada anak nya, kalau bakso ada anak nya itu kamu juga bisa bikin Lex," sahut arsen.
"Enggak bisa lah kak, aku bukan ahli memasak bakso, caranya aja aku gak tau apalagi buat," jawab lexxa.
"Ya bisa lah suatu saat, nanti aku ajarin deh buat bakso yang ada anak nya," sahut arsen terkekeh.
"Kapan kak, kayaknya seru deh kalau buat sendiri," jawab lexxa dengan polos.
"Doakan secepat nya ya," jawab arsen.
"Polos banget sih ini anak, sama persis dengan buk bozz ampun deh," batin nya.
Selang beberapa menit arsen menemukan tempat bakso begitu rame, juga tempat nya cukup luas. "Kita turun yuk sepertinya di sini lengkap aneka bakso deh," ucap arsen mematikan mesin mobil nya.
Kini keduanya berjalan menuju ke dalam restoran, benar saja di sana menyediakan aneka bakso, bahkan tatanan nya seperti prasmanan bebas memilih sendiri, kecuali bakso jumbo harus pesan terlebih dahulu.
"Lex pengen bakso yang itu atau bakso jumbo, kalau bakso beranak nya seperti nay gak ada deh," tanya arsen.
"Bakso jumbo deh kak, tapi kalau sendiri Mana mampu aku kak," ucap lexxa.
"Yasudah baksonya satu untuk berdua gimana," sahut arsen di balas anggukan oleh lexxa.
Setelah memesan bakso jumbo keduanya menunggu di meja. "Lex boleh minta nomor nya?" Ucap arsen memberanikan diri, untunglah sifat arsen tidak seperti Bagas gengsinya segunung, lebih tepat nya arsen akan melakukan semua cara untuk mendapatkan hati lexxa.
"Buat apa kak?" Tanya lexxa.
"Gak ada sih buat nambah kontak, nambah teman dan nambahin istri ke kehidupan ku," lirih nya.
"Gimana maksudnya kak?" Tanya lexxa.
"Ehhh gak ada maksudnya nambahin teman Lex, boleh kan?" Tanya arsen.
"Boleh, sini handphone nya biar aku catat," ucap lexxa tak menaruh curiga jika arsen menyukainya. Dengan senang hati arsen memberikan handphone kepada lexxa.
Lexxa mencatat nya. "Nih Kak sudah, tinggal beri nama saja," lexxa mengembalikkan handphone, dengan tersenyum arsen memberikan nama bidadariku.
Beberapa menit pesanan datang satu bakso berukuran besar cukup untuk di porsi dan juga dua mangkok berisi mie dan kuah.
"Wah baksonya untuk dua porsi aja segede ini ya kak, ini sih untuk porsi tiga orang, gimana kalau porsi lima orang pasti jauh lebih besar ya kak,"
"Emm mungkin sih, tapi seru deh, kapan kapan ajak dinda dan Bagas, untuk pesan bakso jumbo porsi empat orang pasti seru deh," sahut arsen mulai membelah bakso nya.
"Wah sepertinya pedes banget ya kak, pasti enak," ucap lexxa.
Setelah membaca doa keduanya menyantap bakso tersebut.
"Jangan banyak banyak Lex nanti sakit perut," ucap arsen di balas anggukan oleh Dinda.
Kini keduanya menyantap bakso dengan peluh bercucuran karena terlalu pedas. Arsen bahagia akhirnya doa nya terkabulkan, setelah pertemuan itu, setiap malam selalu saja membayangkan lexxa yang dijuluki bidadari tanpa identitas, wanita yang dia temui di gerbang timah kayu dipta yang telah mencuri hati nya. "Terima kasih ya Allah akhir nya aku bertemu dengan nya," batin nya.
Kini arsen menikmati bakso sambil menikmati wajah cantik lexxa. "Aku tidak akan melepaskan mu Lex, semoga kamu jodohku," gumam nya.
Adzan Isyak berkumandang kini Dinda dan Bagas solat berjamaah, setelah itu bersiap siap pergi, tinggal menunggu amani dan Anggi datang.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
gadis bercadar Milik Ceo Tampan
Teen Fiction→Habis baca jangan lupa vote← Status: END √ Dinda Vanesa atau (Dinda) merupakan gadis yang bercukupan , penyabar, dan mampu mendapat ilmu yang lumayan baik. berusia 23 tahun. Dan dia seorang guru. dia mempunyai kedua orang tua yang sangat sayang ke...