43

1K 35 0
                                    

Begitu juga Bagas sibuk dengan kerjaan nya di kantor. Dia berkutat dengan laptop nya.

"Permisi bozz nih tanda tangani sekarang," arsen masuk membawa beberapa documen.

"Harus sekarang ya sen," jawab nya.

"Iya lah bozz, masa besok sih!! Oiya bozz gak ngasih kabar ke buk bozz dulu nih....?" Tanya arsen.

"Kabar apa lagi sih sen males gue berurusan sama tuh bocil!!" Jawab Bagas sambil menandatangani berkas di berikan arsen.

"Dasar lo bozz, ingat ya buk bozz itu cantik, imut, dan sepesial nya lagi wajah nya bisa di bilang baby face siapa sih yang gak mau ngantri, yakin nih gak takut di embat orang," sahut arsen menakut nakuti Bagas.

"Termasuk Lo sen," timpal Bagas melotot ke arah nya.

Arsen menggaruk kepala nya yang tak gatal. "Ya kalau sama Lo boleh ya gue mau ngantri lah," jawab nya membuat Bagas sedikit kesal.

"Ngabsurt banget Lo sen....!! Sejak kapan Lo mau jadi saingan gue sialan lo," umpat Bagas.

"Makanya bozz Bagas kafa kasih kabar atau nanyain udah makan terus tanya laki nya apa gitu, huftttt punya bini imut di anggurin," ujar arsen sengaja mancing mancing emosi Bagas.

"Sialan Lo sen!! Nih bekas nya sudah gue tandatangani sekarang bereskan kerjaan Lo gak usah nyeramahin gue di sini," jawab Bagas kesal.

"Oke asiap ingat ya bozz!! Jangan sampai nyesel jika gue ikut ngantri," ucap arsen berada di ambang pintu.

"Awas aja Lo sen sampai berani ngantri gue patahin leher Lo," teriak Bagas, sedangkan Arsen terkekeh menuju ruangan nya.

"Gue gak akan berhenti gas, sampai Lo benar benar jatuh hati pada Dinda, gue gak mau Lo nyakitin Dinda dan kembali sama nenek lampir murahan itu," gumam arsen.

   TBC

gadis bercadar Milik Ceo Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang